Massachusetts Sejak tahun 1829, ilmuwan asal Perancis bernama Louis Braille menciptakan sebuah huruf yang memungkinkan penyandang tunanetra dapat membaca. Namun sistem huruf buatannya itu hingga kini masih terbatas dan banyak bahan bacaan yang belum masuk edisi `Braille`.
Untuk itu para peneliti di Massachusetts Institute of Technology (MIT) mengembangkan sebuah wearable device atau perangkat yang bisa dipakai di tubuh dengan nama FingerReader. Demikian seperti dikutip dari Ubergizmo, Selasa (22/4/2014).
Alat berbentuk cincin ini dapat dikenakan di jari tunanetra ketika ingin membaca buku. Melalui kamera yang tersemat di dalamnya, FingerReader akan mendeteksi setiap tulisan di buku dan membacakannya untuk tunanetra melalui speaker internal dengan suara yang cukup lantang.
Para peneliti mengklaim, FingerReader sudah dilengkapi perangkat lunak yang sensitif sehingga mampu mengenali teks dengan akurat, meskipun jarak antara bacaan dengan gerakan jari tunanetra tidak stabil.
Agar bisa digunakan oleh para tunanetra di seluruh dunia, ke depannya mereka berniat untuk menyematkan fitur terjemahan di dalamnya. Namun hingga kini belum ada informasi apakah FingerReader akan menjadi unit produksi atau hanya sebuah prototipe semata.
Sebelumnya juga ada aplikasi pintar untuk perangkat iOS atau Android bernama TapTapSee yang dirancang untuk membantu tunanetra melihat. Dengan memanfaatkan kamera yang ada pada perangkat mobile, TapTapSee dapat memberikan informasi tentang obyek yang ada di hadapan tunanetra.
Cara penggunaannya, tunanetra cukup mengaktifkan aplikasi ini lalu meletakkan obyek yang ingin diidentifikasi di hadapan kamera. Jarak antara obyek yang akan difoto sekitar 30 sampai 50 cm.
Setelah itu, tekan layar perangkat sebanyak dua kali, dan secara ajaib TapTapSee akan melakukan proses identifikasi terhadap obyek yang ada di hadapan kamera. Setelah proses identifikasi berhasil, perangkat akan menginformasikan obyek yang dipotret.
Sumber: liputan6.com
Comments
Post a Comment