Banjarmasin: Masyarakat Indonesia tidak suka membaca. Berdasarkan hasil survey, minat baca orang Indonesia hanya 0,001% atau satu berbanding 1.000 orang.
Demikian diungkapkan, Kepala Perpustakaan Nasional Sri Sularsi di sela-sela kegiatan Roadshow Perpustakaan Nasional 2013 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (1/10).
"Masyarakat Indonesia itu belum gemar membaca. Padahal membaca sangat penting. Hal ini berbeda dengan masyarakat negara maju yang menjadikan membaca sebagai budaya," tuturnya.
Masyarakat Indonesia juga disebut generasi nol buku, akibat rendanya minat baca itu. Menurutnya, rendahnya minat baca disebabkan banyak faktor, salah satunya ketidakmampuan membeli buku dan ketiadaan bahan bacaan.
Oleh karena itu, ujar Sri, peran perpustakaan menjadi sangat penting, terutama untuk menjangkau masyarakat di pelosok desa. Pemerintah, tambah Sri, berdasarkan Undang-Undang No 43/1997 tentang Perpustakaan terus mengkampanyekan Indonesia gemar membaca.
"Perpustakaan sejauh ini telah mampu menjangkau 90 persen wilayah Tanah Air, mulai di perkotaan hingga kecamatan dan desa," tambahnya.
Sumber: metrotvnews.com
Comments
Post a Comment