Generasi muda perlu dikenalkan dengan sejarah dan perjuangan merebut kemerdekaan yang sudah dilakukan para pejuang di masa lalu.
Dengan cara itu diharapkan dapat menguatkan rasa cinta tanah air dan bangsa, juga mengenalkan pada generasi muda, tentang proses perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan.
Menurut Arini, dalam pameran itu, semua foto yang dipamerkan merupakan arsip nasional dan benar-benar terjadi di masa perjuangan kemerdekaan. "Foto-foto ini asli, buka rekayasa," ujarnya.
Beberapa foto yang dipamerkan, diantaranya tentang peristiwa pelucutan senjata tentara Jepang, pengibaran bendera Merah Putih untuk kali pertama, penyapuan ranjau pada masa perang dan sejumlah perundingan. Selain itu, beberapa tokoh dan pahlawan nasional juga dipamerkan, diantaranya Sukarno Presiden RI pertama, Moch. Hatta Wapres RI pertama, Panglima Besar Soedirman, Jenderal Oerip Sumohardjo, Mayjend. dr. Moestopo dan Bung Tomo.
Dikatakan Arini, foto-foto yang dipamerkan itu, hanya sebagian kecil dari koleksi yang dimiliki Baperpus Surabaya. "Kita sekarang punya 2.500 eksemplar foto-foto perjuangan. Untuk menjaga agar tidak rusak, Baperpus melakukan langkah penyimpanan dokumen sesuai standar," jelasnya.
Setiap enam bulan sekali, foto-foto itu difumigasi dan disimpan dalam tempat tertentu, dengan suhu diatur, sehingga tetap bersih, bebas rayap dan tidak lembab.
Selain menggelar pameran foto dan buku, Badan Arsip dan Perpustakaan, juga menggelar lomba pidato Bung Tomo, talk show dengan para veteran. "Agenda ini akan digelar sampai 1 September mendatang," tukas Arini.
Sementara Hartoyik Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Surabaya menyambut positif kegiatan itu. Menurut Hartoyik, perjuangan para pahlawan harus ditanamkan pada generasi muda, agar tumbuh rasa nasionalisme yang tinggi. "Dengan tahu besarnya perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan, diharapkan generasi penerus memiliki motivasi yang tinggi, untuk mengisi kemerdekaan," tegasnya.
Sumber: suarasurabaya.net
Comments
Post a Comment