Untuk pertama kalinya, Indonesia akan menjadi tamu kehormatan di Pameran Buku Frankfurt 2015 di Jerman. Di ajang ini, tiga chef ternama dari tanah air akan memperkenalkan hidangan nusantara ke pengunjung internasional.
Setiap tahun, Pameran Buku Frankfurt memberi ruang bagi para pemain dan peminat bidang kuliner di Gourmet Gallery. Akan ada pameran buku kuliner, talkshow, sampai demo memasak di area seluas 900 meter persegi ini.
Sebagai tamu kehormatan, Indonesia berkesempatan mengisi Gourmet Gallery tahun depan. William Wongso, Petty Elliott, dan Sandra Djohan akan mewakili tanah air untuk melakukan serangkaian kegiatan kuliner.
Ketiga chef ini akan melakukan demo memasak selama empat hari dan memasak untuk para jurnalis. Mereka juga akan menyajikan hidangan Indonesia di Blumen, restoran berbintang Michelin di Frankfurt.
William, Petty, dan Sandra akan memasak dan membagikan sampel hidangan seperti rendang, asinan Jakarta, woku blanga, kolak, mi goreng kampung, serta satai maranggi kepada para pengunjung. Sebagai persiapan, ketiganya akan terbang ke Jerman untuk menghadiri Pameran Buku Frankfurt pada 8-12 Oktober 2014.
Menurut Direktur Eksekutif Yayasan Lontar Kestity Pringgoharjono, ketiga chef tersebut dipilih karena telah menerbitkan buku resep berbahasa Inggris. Jadi, bukunya mudah diterima masyarakat internasional sebagai sarana memperkenalkan hidangan Indonesia.
Terpilihnya Indonesia sebagai tamu kehormatan Pameran Buku Frankfurt 2015 tak lepas dari peran John McGlynn, pendiri sekaligus Ketua Yayasan Lontar. Ia ingin memperkenalkan Indonesia ke dunia luar melalui sastra. Untuk mempermudahnya, ia berstrategi menggunakan kuliner.
"Tak semua orang baca buku, tapi semua orang pasti makan. Jadi setelah mencoba hidangan Indonesia, diharapkan para pengunjung tertarik membaca buku resepnya," jelas McGlynn yang fasih berbahasa Indonesia saat konferensi pers di Miele House, Jakarta (15/09/2014).
Iapun nanti akan membawa novel 'Pulang' karya Leila S. Chudori yang telah ia terjemahkan ke Bahasa Jerman dan Inggris ke Pameran Buku Frankfurt 2015. "Novel ini penuh masakan Indonesia," kata McGlynn.
Pameran Buku Frankfurt adalah ajang penjualan dan pembelian hak intelektual terbesar di dunia. Acara yang sudah berumur 500 tahun ini diikuti sekitar 7.275 exhibitor dari 102 negara dan dikunjungi ratusan ribu orang.
Sumber: detik.com
Comments
Post a Comment