Perpustakaan Terbuka di Taman Kota

PERLU kepedulian sosial untuk menumbuhkan minat baca masyarakat, khususnya di kalangan generasi muda. Kepedulian itu dimiliki para volunteer Ruang Bebas Baca (RBB). Mereka menyulap taman yang merupakan fasilitas  umum menjadi perpustakaan terbuka.


“Di era serba modern ini, jangan sampai masyarakat dan generasi muda khususnya melupakan aktivitas membaca. Bagaimanapun, buku adalah jendela dunia. Dengan membaca, kita dapat kemana saja dan mengetahui banyak hal,” kata Dadan Soedarjan, salah seorang volunteer RBB, Jumat (5/9).


Pihaknya sengaja memanfaatkan taman terbuka di kawasan Kampus, Jl POM IX, sebagai tempat untuk menumbuhkan minat baca dan menulis anak-anak yang sering bermain di sana.  Ada ribuan buku bacaan yang mereka sediakan secara gratis, plus snack dan minuman pelepas dahaga.


“Untuk  sekarang, sudah ada 1.000 buku lebih yang tersedia. Mulai dari buku ensiklopedia, biografi, ilmu pengetahuan, komik, novel hingga banyak jenis lainnya,” kata Dadan. Awalnya, buku-buku tersebut milik para volunteer. Seiring waktu, makin banyak donatur yang menyumbangkan buku sehingga terkumpul sebanyak ini.


RBB terbentuk dengan semangat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. “Kami tidak hanya menyediakan buku untuk dibaca secara gratis, tapi juga membuka kelas belajar secara gratis,” tuturnya.


Siapa pun yang kebetulan melintas di kawasan tersebut boleh mampir dan membaca buku-buku yang disediakan. “Kami berharap kegiatan ini dapat menambah minat baca dan berdampak luas bagi masyarakat Sumsel,” ajaknya.
Untuk keanggotaan, ada sekitar sepuluh volunteer aktif yang kini tergabung dalam RBB.  Terdiri dari mahasiswa, pekerja, masyarakat umum dan pelajar. Komunitas ini tidak punya struktur kepengurusan. Tapi, semuanya bekerja secara kolektif dengan semangat dan jiwa sosial.


Mereka mengadakan kegiatan di taman kota seberang TVRI Palembang, setiap Minggu sore mulai pukul 15.00 WIB-18.00 WIB. “Kami mengajak anak-anak di sekitar sana untuk berkumpul, bercanda, membaca, menulis, serta bercerita. Kegiatan ini sekaligus menyambung silaturahmi dengan volunteer lain,” beber Dadan.


Dengan cara itu, mereka ingin menunjukkan bahwa perpustakaan tetap buka meski hari libur. Sesekali, kegiatan mereka isi dengan mengadakan kelas bermain dan bernyanyi bersama untuk membangun semangat belajar anak-anak yang datang ke sana.


“Kami hanya berharap, semoga ke depannya anak-anak Indonesia, khususnya Sumsel, lebih cerdas lagi. Berdasarkan temuan di lapangan, ternyata masih banyak  dari mereka yang tidak bisa membaca,” pungkasnya.


Sumber: sumeks.co.id

Comments