MEDAN : Kehadiran perpustakaan rumah ibadah diharapkan mampu menyediakan berbagai sumber informasi keagamaan (rohani) yang diperlukan bagi jamaahnya. Hal ini dimaksudkan agar ilmu pengetahuan keagamaan itu bisa ditransfer untuk kepentingan pemeluk agama sendiri.
Demikian dikatakan Kepala Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Sumatera Utara Hasangapan Tambunan SPd, MSi diwakili Sekretaris Dra Nurjani MSi pada Pembukaan Bintek Pengelolaan Perpustakaan Rumah Ibadah Tahun 2014 di Hotel Madani, Rabu (17/9).
Menurutnya, sumber informasi yang harus disediakan di salah satu ruangan khusus dapat berupa buku cetak, koran, majalah maupun sumber bacaan lainnya yang dapat berguna untuk menunjang upaya pemerintah mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini sesuai dengan amanah UUD 1945, yakni meningkatkan taraf hidup masyarakat baik moril maupun spiritual.
Untuk memotivasi dan menyiapkan sumber daya manusia (SDM) pengelola perpustakaan yang lebih baik. Pasalnya, kegiatan ini yang memungkinkan untuk berbagi informasi, pengalaman dan pengetahuan yang dibutuhkan serta member kesempatan untuk memperluas dan memperdalam ilmu yang berkaitan dengan tugas di perpustakaan.
Perpustakaan rumah ibadah menyediakan bahan koleksi pustaka untuk mendukung kegiatan peribadatan, menyediakan koleksi bahan pustaka yang bermanfaat untuk menambah wawasan dan memperdalam ilmu pengetahuan serta rekreasi intelektual bagi para jamaahnya.
Lebih lanjut dikatakannya, ada beberapa unsur yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan perpustakaan rumah ibadah, yaitu koleksi, sumber daya manusia, pengolahan, pengguna dan layanan, teknologi informasi, jaringan kerjasama serta pemasaran maupun promosi.
Dia berharap bintek ini dapat menghasilkan suatu pemahaman bersama dalam pemantapan perpustakaan, sehingga dapat menyusun langkah yang seiring dan terpagu agar kinerja perpustakaan dapat meningkat melalui pemberdayaan peran para pengelolanya secara optimal.
Penanggung jawab kegiatan Jojor Sitorus Pane S.Sos MSi menambahkan, kegiatan ini bertujuan agar pengelola perpustakaan pada masing-masing rumah ibadah lebih meningkatkan pelayanan kepada para pemustaka.
Tenaga perpustakaan agar dapat bertugas secara proporsional dan rasional, sehingga operasional tugas pokok dan fungsi perpustakaan terselenggara secara lebih produktif mengimbangi lebih berdaya guna, berhasil guna bagi para pengguna perpustakaan di masing-masing rumah ibadah.
Dalam paparannya dihadapan peserta bintek, Jojor yang juga Plt Kabid Kelembagaan dan Informasi BPADSU ini menyebutkan, saat ini SDM perpustakaan sekolah sebaiknya dipegang oleh pustakawan, minimal mereka yang telah mengikuti kegiatan bintek. Sehingga dapat diimbangi dengan ilmu dan pengetahuan yang sesuai dengan tuntutan tugas dan kompetensi yang dipersyaratkan.
Perpustakaan Kecamatan Terbaik Penuhi Instrument Data lengkap
Sementara Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara mengadakan Lomba Perpustakaan Kecamatan Terbaik Sumatera Utara Tahun 2014. Pada perlombaan perpustakaan tingkat kecamatan itu dilakukan beberapa tahapan untuk ditetapkan perpustakaan yang terbaik.
“Dari puluhan perpustakaan kecamatan di Sumut, tim juri menetapkan beberapa nominasi perpustakaan terbaik berdasarkan penilaian yang antara lain penilaian instrument data dan peninjauan ke lapangan," kata penanggungjawab kegiatan Jojor Sitorus Pane S.Sos di kantor Jalan Brigjen Katamso Medan, kemarin.
Jojor menjelaskan, dari perolehan nominasi kecamatan terbaik Sumatera Utara 2014 itu selanjutnya mengikuti tahap akhir penilaian yaitu presentasi berupa pemaparan profil perpustakaan dan manajemennya di Hotel Madani, Medan.
Dari presentasi pada 7 Agustus 2014 di Hotel Madani Medan, Perpustakaan Pintar Kecamatan Bilah Barat Labuhan Batu terpilih sebagai Perpustakaan Kecamatan Terbaik tingkat Sumut.
Jojor yang juga juri Lomba Perpustakaan Kecamatan Terbaik se Sumut menyebutkan, Sementara terbaik 2 diberikan kepada Perpustakaan Umum Angkola Tapanuli Selatan, dan terbaik 3 Perpustakaan Al Hikmah Tanjung Tiram Batubara.
Ia juga menjelaskan bahwa sejak bulan Juli pihaknya telah menerima pendaftaran peserta yang sebelumnya memang sudah diminta kepada Perpustakaan Daerah Kabupaten/Kota se Sumut untuk mengirimkan pesertanya dengan kategori yang telah ditentukan. Setelah itu dilakukan seleksi berkas dan dirangking tiga besar.
“Pada saat tiga besar tersebut kita turun ke lapangan untuk melihat kondisi perpustakan tersebut, apakah perpustakaan kecamatan, TBM, instansi, sekolah dan perguruan tinggi,”ujar Jojor.
Selanjutnya, mereka dipanggil untuk mempresentasikan dihadapan juri tentang perpustakaan mereka, baik itu pengelolaannya, kegiatannya dan sebagainya.
“Dari situlah kita bisa menilai mana perpustakaan yang terbaik,” kata Jojor didampingi anggota juri lainnya, yaitu Dra Aulianti dan M Syukri Albani Nst, MA.
Sebelumnya, Kepala BPAD Provinsi Sumatera Utara Hasangapan Tambunan SPd MSi mengatakan tujuan diadakan lomba ini salah satunya adalah untuk peningkatan kualitas minat baca masyarakat.
“Lomba ini penting mengingat dari lomba ini kita bisa melihat bagaimana sebenarnya peran masyarakat serta instansi terkait dalam menumbuhkan minat baca di tengah-tengah masyarakat,” kata Hasangapan. Selain melombakan perpustakaan kecamatan, juga dilaksanakan lomba perpustakaan untuk kategori taman bacaan masyarakat (TBM), perpustakaan sekolah, instansi dan perguruan tinggi.
Sumber: beritasore.com
Comments
Post a Comment