SLEMAN -
Belasan massa yang mengatasnamakan Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama (IPNU)
dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Sleman menggelar aksi
unjukrasa di depan kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sleman,
Senin (22/9/2014). Mereka menuntut agar buku Sejarah Kebudayaan Islam
(SKI) segera ditarik dari sekolah-sekolah. Jika tuntutan tersebut tidak
dipenuhi, mereka akan menarik sendiri buku yang menjadi pegangan guru
untuk siswa kelas VII MTs ini.
Koordinator
Aksi Utbek mengatakan, dalam salah satu halaman dibuku tersebut
tertulis, jika pada zaman dahulu banyak masyarakat mekkah yang masih
menyembah berhala. Hal tersebut ternyata disamakan dengan zaman sekarang
yang berupa makam para wali. Jika zaman dahulu orang menyembah ke
berhala, seolah-olah warga yang ziarah ke makam wali telah menyembah
berhala.
"Ada
empat hal yang kami tuntut. Tolak radikalisme agama, tolak masuknya isu
sara dalam buku sejarah, tarik buku SKI dari MTs di seluruh Yogyakarta
serta tuntut tuntas redaksional dari buku ini. Jika ternyata pihak
Kemenag tidak segera ambil tindakan, maka kami akan menarik sendiri
buku-buku tersebut dari sekolah," ujarnya.
Sebelum
menggelar aksi di kantor Kemenag, mereka juga mendatangi sejumlah
sekolah untuk meminta buku tersebut. Mereka meminta kepada guru untuk
dapat menyampaikan hal yang benar terkait isi buku. Sebab meski buku SKI
tersebut merupakan pegangan bagi guru dan tidak dibagikan ke siswa,
namun di beberapa sekolah buku SKI ditempatkan di perpustakaan. Ini
membuat siswa bisa dengan leluasa membaca buku tersebut. "Kami juga
bertemu langsung dengan guru di MTs dan ternyata tidak semua guru tahu
tentang hal itu," jelasnya.
Sumber: krjogja.com
Comments
Post a Comment