Hanya Tidur 3 Jam Sehari, Wamenag Luncurkan 5 Buku Sekaligus

Jakarta - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Nasaruddin Umar meluncurkan lima buku sekaligus dalam satu acara. Sejumlah menteri dan tokoh nasional ikut hadir dalam acara ini.


"‎Menulis adalah bagian dari hidup saya. Rata-rata saya tidak pernah tidur lebih dari tiga jam setiap hari. I‎stirahat saya adalah termasuk di depan komputer‎," kata Nasaruddin Umar dalam sambutannya, dalam peluncuran buku yang diselenggarakan di Hotel Sultan, Jl Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (19/8/2014).


Wamen bergelar Profesor Doktor ini memilih tak banyak memberikan sambutan. Nasaruddin bercerita bahwa dirinya selalu menulis dari subuh hingga pagi hari, 10 halaman setiap hari, kecuali Sabtu dan Minggu. Dua hari akhir pekan itu digunakannya untuk membaca buku.‎


Lima buku yang diluncurkan yaitu ‎Mendekati Tuhan dengan Kualitas Feminin, Ketika Fiqih Membela Perempuan, Menuai Fadhilah Dunia Menuai berkah Akhirat, Tasawuf Modern, dan Deradikalisasi Pemahaman Alquran dan Hadits. Judul terakhir memuat kata pengantar dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).


"‎Buku Tasawuf Modern setebal 200 halaman lebih ini sebaiknya dibaca semua orang. Buku ini sangat baik. Hanya saja buku ini tidak ada footnote, catatan kaki. Sebagai buku ilmiah, seyogyanya menyebutkan sumber darimana dikutip," ulas Ketua PBNU Said Aqil Siraj.


Said menyoroti, tasawuf membuka jalan pendekatan kepada Allah lewat jalan meninggalkan kepalsuan dunia. Said menyebut tasawuf sebagai revolusi spiritual.


‎"Tasawuf pada dasarnya sangat dinamis, revolusi spirutual. Salah kalau dikatakan tasawuf itu menjadikan umat Islam mundur. Tasawuf adalah ujung dari perjalanan pengetahuan," tutur Said yang juga pendukung pasangan capres cawapres 2014 Prabowo-Hatta ini.


Mendengar istilah revolusi spiritual, ‎moderator Yenny Wahid spontan menanggapi. Yenny menghubungkannya dengan istilah yang belakangan dipopulerkan Jokowi, Revolusi Mental.


"‎Indonesia lagi ramai-ramai mau revolusi mental. Salah satu yang perlu direvolusi adalah anggapan perempuan masih kaum subordinat‎," tanggap Yenny yang dikenal sebagai pendukung Jokowi-JK ini.

Hadir pula sebagai pengulas, Sinta Nuriyah Wahid. Sinta yang juga istri Abdurrahman Wahid‎ ini mengulas buku 'Ketika Fiqih Membela Perempuan'.


"‎Buku Pak Nasaruddin akan jadi sahabat saya dalam menegakkan keadilan bagi perempuan. Selama ini perempuan selalu disubordinasi, ditindas, dan sebagainya," tutur Sinta.‎

‎Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhammad Nuh‎ juga hadir di atas panggung. Turut h‎adir dalam acara ini, Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin, Menteri Kopera‎si dan UKM Syarief Hasan, Menko Perekonomian Chairul Tanjung, dan Kepala Bappenas Armida Alisyahbana, dan Menakertrans Muhaimin Iskandar.‎ Ada pula Jaksa Agung Basrief Arief, Ketum PPP Suryadharma Ali, Quraish Shihab, Dino Patti Djalal, dan Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas.


Sumber: detik.com

Comments