Edy Koleksi Ratusan Buku Ajaran Radikalisme dan Selembar Liflet ISIS

LAMONGAN – Selain mengamankan Edy Darwanto (32) yang diduga penganut gerakan ISIS. Polisi juga berhasil mengamankan barang bukti berupa Ratusan buku bacaan yang isinya seputar jihad dan juga liflet ISIS,termasuk bukuk karya Imam Samudra di rumah Edy di Dusun Goa Blimbing Kecamatan Paciran, Sabtu (09/08/2014).


Buku – buku yang berisikan ajaran radikalisme, buku tentang jihad serta buku karya sejumlah mantan bomber Bali itu kemudian dimasukkan dalam sejumlah tas kresek dan langsung diamankan ke polres.


Selain buku – buku cetakan juga, ada buku tulis yang isinya penuh dengan syair – syair perjuangan dan juga puisi yang isinya memposisikan sang pemilik Edy sebagai Muslim yangtengah melihat ketidak adilan di dunia ini.


Banyak rangkaian puisi yang ditulis tangan oleh  Edy, laki – laki beranak dua ini sebagai pelampiasan yang menggambarkan betapa perlunya perjuangan untuk memerangi orang – orang yang memusuhi Islam.


“Semua itu buku bacaan biasa bagi umat Islam. Dan ini semua juga dijual bebas di pasaran,”ungkap Edy saat diperiksa penyidik hingga Sabtu (09/08) siang tadi.


Buku miliknya diakui semuanya didapatkan dengan cara membeli dengan uang pribadinya sendiri.


Dan hanya satu liflet yang diberi oleh temannya bernama Arif yang kini masih dalam pengejaran polisi.


Buku – buku bacaan itu diakui sangat diperlukan untuk memperluas pengetahuan agama, termasuk pengetahuan tentang umat Islam diluar negeri yang selalu dimusuhi oleh orang diluar Islam.


“Saya terus terang senang dengan membaca buku- buku tentang Islam dan perjuangan umat Islamdi luar negeri,”ungkapnya.


Diakui, ia hanya sebatas mengagumi perjuangan umat Islam yang membela sesama muslim.Namun sejauh ini ia tidak pernah sekalipun turut serta ‘berjihad’ ke luar negeri,
termasuk ke Poso. Edy berharap semua buku bacaan yang dimilikinya itu tidak dikaitkan dengan dengan gerakan apapun di Indonesia.


“Kalau saya ini kesehariannya ya hanya jadi juragan ikan dan ikut merawat kapal Harta Jaya Sentoso dari orang tua,”ungkap Edy.


Kabag Ops , Kompol Arif Mukti kepada wartawan menyatakan, semua keterangan Edy tetap ditampung penyidik dan akan menjadi bahan pengembangan penyelidikan.


Sumber: tribunnews.com

Comments