MEDAN - Ketua Komisi B DPRD Kota Medan, Landen Marbun, mempertanyakan dan meminta data jumlah buku yang dimiliki oleh Badan Perpustakaan Kota Medan.
“Sebab perpustakaan daerah harus memiliki data yang benar terhadap buku yang ada di perpustakaan tersebut,” ujar Landen, saat rapat dengan Badan Perpustakaan Kota Medan, dengan agenda membahas Rancangan APBD Kota Medan 2015.
Ia juga menambahkan, perpustakan daerah harus menjadi motivator perpustakaan-perpustakaan yang ada di sekolah maupun di perguruan tinggi yang ada di Medan,“ ujar Landen. Disarankan pengadaan buku lebih bermanfaat kalau dihibahkan ke tempat sekolah. “Karena sekolah memiliki fasilitas perpustakaan sendiri, baik negeri maupun swasta,” katanya.
Wakil Ketua Komisi B, HT Bahrumsyah, menambahkan hari ini, bahwa terkait pengadaan buku di kelurahan-kelurahan di Kota Medan, pihaknya menduga buku tersebut tidak ada di kantor lurah. “Melainkan diduga kuat dijual di tempat botot, dan hal ini sangat mengkhawatirkan,“ tegas Bahrumsyah.
Menanggapi hal itu, Kepala Badan Perpustakaan Kota Medan, Januari Pane, mengungkapkan perpustakaan daerah melakukan berbagai kegiatan lomba minat baca dan budaya baca di Kota Medan.
Ia juga menjelaskan Perpustakaan Kota Medan memiliki 6 cabang, seperti Tembung, Tanjung Rejo, Amplas, Denai, Gaharu dan kelurahan Terjun. “Dan ke enam lokasi tersebut numpang di kantor kelurahan,” jelasnya. Dalam peminjaman buku di enam lokasi tersebut, kata Januari, pihak Badan Perpustakaan Kota Medan melakukannya dengan sistem online.
Sumber: waspada.co.id
Comments
Post a Comment