Program Penyebaran Boks Buku Diluncurkan: Minat Baca Warga Garut Masih Rendah


Minat baca warga Kab. Garut masih terbilang rendah. Akibatnya sangat berpengaruh terhadap kurangnya wawasan sehingga menyebabkan potensi sumber daya alam tidak tergali maksimal. Untuk meningkatkan minat baca tersebut, Pemkab Garut meluncurkan program penyebaran boks buku.


Kepala Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Bapusipda) Kab. Garut, Wawan Nurdin, Kamis (10/7) mengatakan, berdasarkan data statistik, dari 1.000 orang warga Indonesia hanya 1 orang yang gemar membaca. Sedangkan di Singapura, dari 1.000 warga, 550 orang gemar membaca. Dengan perbandingan yang cukup jauh tersebut, tidak heran kalau pengetahuan atau wawasan orang Singapura sudah jauh lebih maju.


Dicontohkan, berkat minat baca yang sudah tinggi, saat ini Singapura bisa menghasilkan karet kualitas nomor satu di dunia. Padahal Singapura sama sekali tidak mempunyai kebun karet. Lainnya halnya dengan di Indonesia yang memiliki kebun karet begitu luas. Namun ternyata tidak menghasilkan apa-apa.


Sebagai salah satu upaya untuk lebih meningkatkan minat baca warga, Pemkab Garut melalui Bapusipda gencar menyosialisasikan pentingnya membaca. Di antaranya melalui penyebaran boks buku yang ditempatkan di sejumlah fasilitas umum, seperti apotek, rumah sakit, poliklinik, tempat praktik dokter, salon, bengkel, serta tempat umum lainnya di mana warga biasanya menunggu.


Dituturkan, sejauh ini baru 50 boks buku yang sudah disebarkan. Dalam waktu dekat melalu kerja sama dengan Kadin, Bapusipda kembali akan menyebarkan 100 boks buku.


“Bayangkan, kalau setiap harinya ada 10 orang saja yang membaca buku dari boks yang kita sediakan, berarti setiap hari ada 1.500 warga Garut yang membaca. Ini sebuah terobosan yang sangat efektif dan bisa meningkatkan minat baca warga. Ujung-ujungnya tentu meningkatkan wawasan,” ujar Wawan.


Perpustakaan


Program boks buku sekaligus melengkapi fasilitas untuk meningkatkan minat baca lainnya yang sudah ada, yaitu perpustakaan. Saat ini seluruh desa di Kab. Garut sudah memiliki perpustakaan. Melalui anggaran yang disediakan dari Anggaran Dana Desa (ADD) tahun lalu, tiap desa mendapatkan Rp 5 juta untuk pengadaan buku. Namun yang sudah mendapatkan bantuan dari Perpustakaan Kab. Garut baru 250 desa, masing-masing mendapat bantuan 1.000 buku.


Sedangkan upaya lainnya yang dilakukan Bapusipda sebagai upaya meningkatkan minat baca adalah pencanangan gemar membaca tingkat Kabupaten Garut di Gedung Bale Paminton, Jumat (11/7).


“Kegiatan tersebut akan dirangkai dengan pameran buku selama tujuh hari dan setiap harinya digelar seminar,” katanya.


Sumber: klik-galamedia.com




 

Comments