SURABAYA -- Komunitas Pemuda Surabaya mendirikan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Kawan Kami di kawasan bekas lokalisasi Dolly, Kota Surabaya, sebagai bentuk kepedulian anak-anak yang tinggal di kawasan ini.
[caption id="" align="alignnone" width="465"] Sejumlah siswa melihat buku di Taman Baca Mahanani di Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat (17/5).[/caption]
Penanggung Jawab TBM Kawan Kami, Fariz Afif mengatakan, taman belajar itu bukanlah taman hidup, melainkan disulap menjadi arena bermain dan belajar bersama. Pihaknya menghadirkan pemateri yang memiliki berbagai macam profesi, seperti perancang busana dan penyiar radio untuk meningkatkan semangat siswa supaya mau bersekolah.
“Dengan hadirnya mereka, anak-anak bisa tahu bagaimana menjadi profesi tersebut. Harapannya anak-anak mau untuk bersekolah tinggi karena menjalani profesi yang profesional harus bersekolah dan kuliah,” kata Fariz, Ahad (6/7) sore.
Adapun pemateri yang dihadirkan hari ini adalah penyiar radio El-Shinta, Erky Prasongko. Erky memberikan pendekatan kepada sejumlah anak-anak sekolah menengah pertama (SMP) tentang cita-cita dan hobi mereka. Selain itu, pemateri lain yang hadir adalah desainer fesyen SHE-HAS, Henny Adisumarto (24 tahun).
Henny menyebutkan anak-anak kawasan ini yang duduk di taman kanak-kanak (TK), hingga sekolah dasar (SD) masih minim miliki wawasan dan cita-cita.
Kebanyakan profesi yang disebut hanyalah guru, dokter, polisi, dan tentara. “Kak Heny mencoba mengenalkan profesinya yg kerjaannya sebetulnya bisa didapatkan sejak anak bersekolah di TK yaitu dengan praktek menggambar dan mewarnai,” ujar Heny.
Dia menyatakan, sebanyak 30-an anak-anak diberikan kertas sketsa untuk diajari bagaimana membuat sebuah desain baju. Sementara itu, Relawan Komunitas Pemuda Surabaya, Dicki Agus Nugroho mengatakan, pihaknya peduli keadaan anak-anak di sekitar bekas lokalisasi terbesar di Asia Tenggara ini supaya tidak terbayang bayang masa lalu daerah mereka yang kelam.
Melalui acara ini, kata Dicki, anak-anak mendapat pengetahuan mengenai berbagai profesi khususnya penyiar dan desainer. Para pemateri, dia melanjutkan, juga menjelaskan bagaimana cara meraih cita-cita anak-anak itu dengan cara bersekolah dan kuliah.
“Kami berharap, semoga acara ini bisa menambah wawasan anak tentang cita-cita nya dan anak-anak diharapkan memiliki kemauan untuk terus bersekolah,” ujarnya.
Sumber: republika.co.id
Comments
Post a Comment