Ternyata tidak semua kalajengking itu berbahaya dan hampir tidak bisa di manfaatkan. Kalajengking mungil yang satu ini sanggup bantu mempertahankan kelestarian buku-buku kuno.
[caption id="" align="alignnone" width="671"] Kalajengking Buku[/caption]
Kebanyakan buku klasik, baik yang ada di perpustakaan atau di rumah-rumah, dibuat memakai lem khusus yang kini sudah tergantikan oleh lem sintesis atau buatan. Sayangnya, lem-lem kuno pada buku-buku itu sangat rentan dan mudah dimakan kutu.
Ya, kutu-kutu (Liposcelis bostrychophilus) yang terdapat pada buku-buku lama terkenal suka memakan lem perekat yang masih terbuat dari bahan-bahan alami berbahan dasar tepung nabati. Lama kelamaan sambungan-sambungan pada buku-buku bersejarah bisa rusak dan mengurangi harga atau minat untuk membacanya.
Tetapi tidak usah khawatir, sejatinya terdapat jenis kalajengking semu yang suka memangsa kutu-kutu tersebut. Disebut kalajengking semu karena sebenarnya kalajengking ini laba-laba spesies pseudoscorpion atau lebih dikenal dengan kalajengking buku.
Tidak hanya kutu, pseudoscorpion juga doyan memangsa larva serangga yang menempel di pakaian, semut, rayap, hingga lalat. Oleh sebab itu, serangga yang sering dibunuh ini sesungguhnya berguna bagi manusia.
Dengan ukuran yang sangat kecil, hanya 0,8-1,3 inci, mereka sangat cocok bersembunyi di koleksi ensiklopedia atau kumpulan novel lama untuk terus memangsa kutu pengganggu sekaligus melindungi buku-buku itu.
Seperti yang dilansir oleh Gizmodo (10/07), terdapat tips-tips khusus untuk menjaga kelangsungan kalajengking yang tersebar di seluruh dunia, termasuk Indonesia, itu di rak buku lama Anda. Salah satu cara mudahnya adalah jangan membersihkan terlalu menyeluruh rak buku atau secara berkala biarkan rak buku Anda sedikit berdebu sebelum dibersihkan.
Sumber: merdeka.com
Comments
Post a Comment