TEMANGGUNG - Minat baca warga masyarakat di Temanggung selama beberapa tahun terakhir ini meningkat cukup tinggi. Hal itu dapat dilihat dari kunjungan warga di perputakaan daerah (Perpusda) yangbterletakndi Kowangan Temanggung. Tidak jarang warga dari pelosok desa mencarter (menyewa) angkutan untuk mengunjungi perpustakaan.
[caption id="" align="alignnone" width="500"] Pengunjung perpustakaan di Perpusda Temanggung menikmati berbagai buku yang disediakan perpustakaan setempat.(Foto:Achmad Mudzofar)[/caption]
Namun, meningkatnya minat baca tersebut belum diimbangi dengan sebaran perpustakaan di pedesaan yang dinilai masih minim. Dari 288 desa/ kelurahan di kabupaten Temanggung hanya terdapat 128 perpustakaan."Dari jumlah itu perpustakaan yang aktif, atau dikelola dengan baik hanya sekitar 80 perpustakaan saja. Karenanya, perlu berdiri perpustkaan setiap desa," jelas Kepala Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Daerah Kabupaten Temanggung, Bambang Edhi Hartono, Kamis (12/6/2014).
Ia menyebutkan, perpustakaan ini setiap hari minimal dikunjungi 250-300 orang dan jumlah pengunjung akan meningkat tiga-empat kali lipat pada waktu tertentu seperti liburan sekolah dan bulan puasa ramadhan."Tidak hanya kalangan pelajar, para pengunjung perpustakaan juga berasal dari masyarakat umum," paparnya.
Meskipun belum ideal, tambahnya, namun koleksi buku yang terdapat di perpustakaan daerah mencapai 35.000 eksemplar dengan berbagai macam judul, baik buku ilmiah, fiksi, pertanian, kesehatan, koran (termasuk koran Kedaulatan Rakyat) dan majalah. "Kalau ideal koleksi buku di perpustakaan yang ada di perpustakaan semestinya 40.000 eksemplar. Jadi, untuk menyampai ideal hanya tinggal 10.000 eksemplar dan kemungkinan bisa dipenuhi dalam waktu mendatang," terangnya.
Ia menyebutkan, jumlah anggaran dana untuk belanja buku setiap tahun sekitar Rp 250 juta, namun sebagian diperuntukkan pula untuk perpustakaan di desa-desa."Saat ini pemberian bantuan ke perpustakaan desa bukan bentuk uang, melainkan berupa buku. Kalau diberikan dalam bentuk uang dikhawatirkan kurang tepat sasaran," paparnya.
Diakui pula, tingkat kehilangan buku di perpustakaan selama ini nihil, namun kalau keterlambatan pengembalian masih ada."Kalau kehilangan buku tidak ada, sebab setiap ruang juga diawasi petugas. Disamping itu, untuk pinjam buku juga dmintai identitas yang jelas," paparnya.
Sumber: krjogja.com
Comments
Post a Comment