Minat Baca Masih Minim: Pegawai Perpustakaan Lebih Banyak dari Pembaca

SANGATTA. Berdasarkan data, ternyata pengunjung perpustakaan Kutim masih minim. Bahkan lebih banyak  pegawainya dari pengunjung. Hal ini diakui Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Kutim, Budi Santoso.



“Pengunjungnya hanya 100 orang. Sedangkan pegawai perpustakaan 270 termasuk Tenaga Kerja Kontrak Daerah,” katanya.
Diakui, minimnya pengunjung karena lokasi Kantor Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah yang kurang strategis. Lokasinya jauh dari kota, tepatnya di belakang Kampus STIPER Sangatta.


Karena kurang diminati, ia menggunakan strategi lain yakni menggunakan mobil perpustakaan keliling. Ada 3 mobil yang digunakan yang setiap hari mencari titik keramaian, terutama untuk anak sekolah. Hasilnya dari data yang dia miliki, pembacanya cukup besar. Hanya  saja perpustakaan mobil  terkendala dengan jumlah buku.


Bukan hanya membuka layanan mobil perpustakaan, tapi juga membuka perpustakaan kecamatan. Dari 18 kecamatan di Kutim, semuanya sudah punya perputakaan. Bahkan di desa pun sudah sebagian memiliki perpustakaan. “Ini tak lain untuk memperkenalkan dan meningkatkan minat baca masyarakat,” katanya.


Dikatakan Budi, jumlah pengunjung kini meningkat. Sebab pada awal berdiri, jangankan warga yang datang, pegawai saja harus berjuang mati-matian menjangkau lokasi, karena jalannya rusak berat.


Untuk meningkatkan minat baca, pihaknya juga terus meningkatkan jumlah koleksi buku. Saat ini koleksi buku sudah mencapai 4.000.
Rencananya perpustakaan tahun ini sudah menyiapkan lahan untuk kantor baru yang lebih strategis. Lokasinya bisa dijangkau pelajar dan berada di dekat pemukiman penduduk. Namun sebelum dibangun, kantor yang sementara ditempati Disdukcapil di Jalan Yos Sudarso akan dipinjam. Sementara Disdukcapil akan dipindahkan ke kantor yang baru.
“Rencanannya kantor baru yang akan kami bangun nantinya akan dilengkapi berbagai fasilitas termasuk audio visual. Pokoknya, kami akan bangun perpustakaan modern yang lebih layak, agar minat masyarakat membaca di perpustakaan meningkat,” harap Budi.


Sumber: sapos.co.id

Comments