Lingkup kampus tak selamanya bisa diandalkan para mahasiswa mencari bahan belajar. Memiliki koleksi literatur lebih banyak, Badan Perpustakaan Kaltim jadi andalan mahasiswa berburu buku dan literatur lainnya. Tempat yang lebih sering disebut perpustakaan daerah (Pusda) itu memang nyaman. Fasilitas lengkap, tempat sejuk, pelayanan cepat, dan mudah, wajar jika mahasiswa malah betah menghabiskan berjam-jam di Pusda.
KEBANYAKAN mahasiswa semester awal umumnya masih enggan mengakrabkan diri dengan buku-buku di perpustakaan. Mereka lebih nyaman melengkapi materi mereka dengan informasi dari dosen atau mencari bahan-bahan melalui internet. “Seingat saya, sebelum bergelut dengan tugas akhir, belum pernah sekalipun ke perpustakaan daerah.
Baru beberapa bulan terakhir saya sering ke sini,” ujar Fahmi Aulia Nugraha, mahasiswa Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Samarinda. Mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas akhir memang cenderung membutuhkan banyak referensi. Perpustakaan kampus yang terbatas tentu tak sepenuhnya bisa diandalkan menjadi tempat sumber referensi. Seperti Fahmi, diakuinya nyaris setiap hari berkunjung ke perpustakaan di Jalan Juanda, Samarinda tersebut.
Sekali bersentuhan dengan buku-buku akademis yang diperlukan, dia bisa bertahan dua hingga tiga jam untuk menyusun tugas akhirnya. “Saya tidak ke Pusda kalau memang benar-benar sibuk. Mau tidak mau, suka tidak suka, saya memang harus ke Pusda. Karena cuma di sini saya bisa mendapatkan bahan untuk menyusun tugas akhir,” ucap pemuda asal Samarinda itu.
Rekan Fahmi, Prisca menambahkan, Pusda tak hanya menjadi lahan mencari referensi untuk tugas akhir. Dia menyebut, suasana lebih tenang sehingga dia lebih konsentrasi. “Sebenarnya bisa meminjam buku untuk dibawa pulang. Tapi, kalau sudah di rumah, bawaannya malas, lebih suka melakukan aktivitas lain. Di sini, bisa jauh lebih maksimal, karena jika butuh tambahan referensi, tinggal cari di rak,” urai mahasiswi asal Balikpapan tersebut.
Sementara itu, Satiyah, mahasiswi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Samarinda mengatakan, pilihan belajar di Pusda diambilnya karena tersedia fasilitas lain. Seperti mesin pencari buku juga layanan koneksi internet gratis. “Selama saya ke sini, selalu mendapatkan buku yang saya cari. Saking nyamannya, kami bisa 6-7 jam di sini,” tambah perempuan asal Muara Bengkal, Kutai Timur tersebut.
Meski tersedia banyak jenis buku, Satiyah mengaku hanya ke Pusda untuk memenuhi kebutuhan akademisnya. “Kalaupun ada buku tentang pengetahuan umum, tetap ada kaitannya dengan tugas kuliah,” sambung mahasiswi yang tengah menyelesaikan tugas akhir tersebut. Sempat mengandalkan perpustakaan di kampus, Muarif Anshori, mahasiswa lainnya punya cerita lain.
Diakuinya, kini dia lebih sering ke Pusda. Di samping koleksi buku yang lebih lengkap plus segala fasilitasnya, jam layanan menjadi alasan mahasiswa STAIN Samarinda ini memilih Pusda. “Kalau ke perpustakaan kampus, ada kemungkinan buku tak tersedia. Jam layanannya juga bertabrakan dengan jadwal kuliah. Sedangkan di Pusda bisa buka sampai malam,” terangnya.
Sumber: kaltimpost.co.id
Comments
Post a Comment