Gubernur Riau Paparkan Kunci Ikhlas dalam Bekerja kepada Pustakawan Riau

Gubri mengingatkan para pustakawan di Perpustakaan Soeman Hs untuk bekerja dengan ikhlas. Kuncinya, bekerja dengan hati.


PEKANBARU - Gubernur Riau Annas Maamun ingatkan para pustakawan di Riau agar selalu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Kunci utamanya adalah bekerja dengan ikhlas.

Agar lebih gampang menjabarkan seperti apa bekerja dengan ikhlas itu, gubernur lalu memaparkan bagaimana pengalaman selama ini yang dirintasnya sejak dari guru, lalu jadi pegawai biasa yang sering disuruh mengetik oleh atasan.


"Dimana pun, apa pun pekerjaan kita ini harus dimulai dari hati. Kalau tidak, kita tidak akan merasakan nyaman, apalagi kalau sudah suka mengukur pendapatan orang lain," kata gubernur, saat membuka acara seminar minat membaca di Pustaka Soeman Hs, Kamis (12/6/14).


Hadir pada kesematan itu, Sekjend Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI), Kepala BPAF Riau Chairul Riski, Kepala Kemenag Riau Tarmizi Tohor, Asisten III Hardy Jamaluddin, serta puluhan pustakawan se-Riau yang hadir pada saat itu.


Selama menjadi pegawai biasa, Annas mengaku tidak pernah mengeluh. Perintah atasan tidak pernah ditunda-tunda, meski harus bekerja sampai malam hari.


Dengan tekad keikhlasan dan kesungguhan itu pula, perlahan beberapa jabatan penting mulai dipercayakan kepadanya, termasuk akhirnya saat dirinya diangkat menjadi camat.


Setelah sekian lama menjabat berbagai jabatan dipemerintahan, puncaknya ketika dirinya dipercaya menjadi Bupati Rokan Hilir selama dua periode.


Sebelum mengemban amanah sebagai kepala daerah tersebut tidaklah gampang. Dimana ketika dirinya bersaing merebutkan kursi di Rohil bersama bupati incumbent saat itu, lalu kalah. Pada hal, Annas yang saat itu masih menjabat sebagai Ketua DPRD Rohil, Sempat prustasi karena kekalahan itu. Sekitar seminggu merenung, hingga akhirnya suatu malam setelah sholat dan bermunajat meminta ketenangan. Annas pun lalu lebih rileks dan tetap menjalankan amanah.


Namun berkat kesabaran dan keikhlasan itu juga, Annas yang kembali mencalonkan diri 5 tahun kemudian, akhirnya dipercaya sebagai Bupati Rohil selama dua periode hingga menjabat seorang gubernur saat ini.


"Artinya dari pengalaman yang ingin saya sampaikan ini, intinya kesabaran, keikhlasan dan keyakinan," papar Anas.


Lalu bagaimana jika tak ada perubahan, sementara orang sudah dapat beli itu dan ini, karena memiliki pendapatan lebih. Terkadang, presepsi kita saja menyebut mereka lebih tenang dengan apa yang didapatnya. Namun soal hati siapa yang tahu.


"Jangan salah, orang banyak duit tapi kalau dapat duit tidak sah, terkadang ada saja penyakit datang. Kemudian karena kemalanganlah. Maksud saya begini, biarkan saja orang, kita juga tetap bekerja dengan pekerjaan kita. Orang banyak duit belum tentu senang," ujar Annas lagi.


Sementara Sekjen IPI Zulfikar Zein memuji gedung Pustaka Soeman Hs merupakan salah satu pustaka terbaik di Indonesia. Bukan hanya dari fisik, tapi juga buku yang tersedia juga sudah lengkap, termasuk dengan adanya e-lebary yang ada saat ini.


Zulpikar juga mengatakan, untuk menjadi seorang pustakwan tidak hanya melayani. Tetapi tidak kalah penting memahami dari tugas dan fungsinya seorang pustakawan.


Masih ditempat sama, Kepala BPAD Riau Chairul Riski saat ini berbagai koleksi buku bacaan terus ditambah. Berbagai buku judul buku, mulai dari sejarah, hingga buku bacaan kotemporer sudah ada tersedia di Pustaka Soeman Hs.


Ada pun terkait dengan kegiatan seminar meningkatkan bacaan yang diikuti para pustakawan se Riau itu, berbagai inovasi baru akan didapat. Prinsinya, pustakawan harus mampu memberikan pelayanan semaksimal mungkin kepada masyarakat.


Sumber: riauterkini.com

Comments