SEMARANG, Upaya Pemkot Semarang bersama Tim Penggerak PKK untuk melakukan pengembangan rumah pintar membuahkan hasil. Sesuai keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nasional No 169/P/2014, Kota Semarang menerima penghargaan Adicipta Lokatara yang diberikan langsung oleh Menteri Pendidikan Mohammad Nuh di Jakarta (20/5).
Berdasarkan data yang dihimpun Sekretariat Solidaritas Isteri Kabinet Indonesia Bersatu, Kota Semarang memiliki 254 rumah pintar, 186 di antaranya dinyatakan aktif. Usai menerima penghargaan, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, bahwa penghargaan Adicipta Lokatara merupakan bentuk pengakuan terhadap konsistensi kader-kader PKK di masyarakat.
Dengan semangat kemandirian, mereka terus melakukan upaya agar rumah pintar bisa bermanfaat bagi masyarakat. "Saya berharap ke depan pengelolaan rumah pintar dengan inovasi bar sejalan dengan kemajuan iptek. Namun jangan lupa tetap menanamkan pendidikan budi pekerti dan moral kepada anak-anak," katanya.
Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan non-formal dan informal guna mendukung suksesnya pembangunan pendidikan nasional, kehadiran rumah pintar sebagai wahana pembelajaran anak mempunyai peran penting.
Rumah pintar merupakan rumah pembelajaran terpadu yang bisa diikuti oleh anak-anak maupun orang dewasa. Dalam setiap rumah pintar, ada lima sentra yang harus ada, yaitu sentra buku, games/permainan, audio visual, computer, dan kriya.
"Melalui rumah pintar anak-anak sejak usia dini dikembangkan potensinya dengan memanfaatkan berbagai permainan yang merangsang pertumbuhan otak, sehingga kemampuan kognitifnya bisa berkembang. Pada rumah pintar juga disediakan buku-buku bacaan. Tidak hanya anak-anak, orang dewasa pun dapat memanfaatkan rumah pintar untuk menambah ketrampilan melalui sentra kriya," tandasnya.
Sumber: suaramerdeka.com
Comments
Post a Comment