TENGGARONG - Sampai saat ini Kutai Kartanegara (Kukar) memiliki 146 perpustakaan. Terdiri dari perpustakaan desa dan kelurahan. Hal tersebut dibeberkan Kepala Badan Kearsipan dan Perpustakaan (BKP) Kukar H Heldiansyah saat menyampaikan laporan panitia dalam Pelatihan Pengelola Perpustakaan Desa/Kelurahan Mandiri di Hotel Lizha Tenggarong, Senin (5/5). Menurut Heldiansyah, untuk mengembangkan perpustakaan, pihaknya setiap tahun memberikan bantuan, terutama pengadaan buku-buku untuk melengkapi koleksi setiap perpustakaan. “Sampai tahun ini, seluruh perpustakaan di Kukar, terutama perpustakaan desa/kelurahan mandiri, semua telah mendapatkan bantuan,” ujar Heldiansyah.
Selain diberikan bantuan, dalam upaya mengembangkan perpustakaan di Kukar, setiap tahun BKP juga memberikan pelatihan-pelatihan bagi pengelola perpustakaan. “Saat ini ada 24 peserta yang berasal dari pengelola perpustakaan desa/kelurahan mandiri se-Kukar. Dilatih selama tiga hari tentang pengelolaan perpustakaan,” ucapnya. Ia berharap pelatihan tersebut memberikan informasi kepada peserta pelatihan tentang pengelolaan perpustakaan yang baik dan benar. Selain meningkatkan pengetahuan peserta dalam mengelola perpustakaan, kemampuan peserta dalam proses administrasi turut ditingkatkan.
Sementara itu, Bupati Kukar Rita Widyasari dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asisten III Bidang Administrasi Umum Didi Ramyadi mengatakan, perpustakaan desa/kelurahan adalah wadah penyediaan bagi masyarakat dalam mencerdaskan dan memberdayakan masyarakat. Turut pula menunjang pelaksanaan pendidikan nasional. Namun demikian, beban berat bukan hanya menyediakan sarana dan prasarana perpustakaan, tapi juga menumbuhkan minat baca masyarakat.
Bupati menyadari tidak gampang mengembangkan minat dan budaya membaca masyarakat. Diperlukan berbagai upaya untuk mendorong hal tersebut. Salah satunya dengan menambah dan melengkapi fasilitas perpustakaan. Ia berharap semakin banyaknya perpustakaan dan semakin lengkapnya koleksi bacaan, diikuti semakin profesionalnya para pengelola perpustakaan. Dengan demikian, upaya menumbuhkan minat dan budaya baca akan lebih mudah diwujudkan.
Sumber: kaltimpost.co.id
Comments
Post a Comment