Jakarta: Cuaca terik tidak menyurutkan antusiasme pengunjung untuk menikmati eksotika Kawasan Kota Tua. Sejumlah pengunjung asik membaca di suatu sudut di kawasan tersebut. Sudut itu biasa disebut Perpustakaan Taman Fatahillah.
Genap berdiri selama seminggu, pojok baca yang terbilang sederhana ini mampu menarik minat pengunjung untuk tenggelam dalam ruang imaji yang disuguhkan beragam menu bacaan.
Perpustakaan ini berdiri sebagai bentuk kepedulian LWG (Local Working Group) Kota Tua yang merupakan bagian dari DMO (Destination Management Organization), bentukan dari Kementerian Pariwisata. Sekelompok orang dari berbagai elemen yang tergabung dalam LWG, seperti kelompok Karang Taruna, masyarakat komunitas, kelurahan hingga sejumlah elemen lain. Mereka menelurkan ide untuk membuat sebuah pojok baca guna menambah pengetahuan masyarakat, khususnya pengunjung Kawasan Kota Tua.
"Kami ingin menyebarkan virus membaca buku ke tengah-tengah masyarakat. Makanya konsepnya dibuat gratis dan merakyat biar masyarakat (pengunjung) bisa membaur untuk berbagi ilmu," terang Manggah, 51, salah seorang anggota LWG Kota Tua kala ditemui di Perpustakaan Taman Fatahillah, Selasa (27/5).
Kendati kondisi Perpustakaan Taman Fatahillah hanya dinaungi dua tenda yang disatukan, pengunjung terlihat nyaman membaca sajian buku seraya duduk lesehan di atas karpet.
Terlebih untuk dapat melahap buku-buku di sini, tidak dikenakan biaya, fasilitas pojok membaca ini mampu menarik perhatian pengunjung. Mereka pun masih dapat menikmati suasana klasik Kawasan Kota Tua sembari membaca buku ditemani angin sepoi-sepoi.
Jumlah koleksi buku yang tersedia, lanjut Manggah, cukup bervariatif. Meskipun secara kuantitas, belumlah banyak. Setidaknya terdapat ratusan buku dengan berbagai genre dan buku yang paling mendominasi ialah buku-buku berbau sejarah. Misalnya Batavia Kota Banjir, Ketawa-Ketiwi Betawi, Arsip Jakarta, Batavia Jejak Bastion Holandia, hingga karangan novelis ternama Andrea Hirata.
"Buku-buku di sini kebanyakan sumbangan dari para relawan dan masyarakat. Jadi kalau ada masyarakat yang mau menyumbang, silakan saja, bisa menambah koleksi," imbuh Manggah.
Menurut dia, tidak menutup kemungkinan jika tenda perpustakaan yang terletak di salah satu sudut pelataran Taman Fatahillah akan ditambah. Sebab, gabungan dua tenda yang kira-kira memiliki luas 5x3 meter ini sudah penuh sesak oleh pengunjung yang terdiri dari turis lokal hingga mancanegara.
Perpustakaan ini sendiri beroperasi setiap akhir pekan (Sabtu-Minggu) dan hari libur lainnya. "Ini kan baru seminggu berdiri, makanya kondisinya masih sederhana. Melihat banyak pengunjung yang datang, nanti kami akan rapatkan kembali untuk menambah luas tenda perpustakaan," pungkasnya.
Sumber: metrotvnews.com
Comments
Post a Comment