Dua Puisi Taufiq Ismail untuk yang Gemar Membaca

JAKARTA, Dua puisi dibaca penyair senior Taufiq Ismail (78) di pembukaan Jakarta Book Fair (JBF)  Istora Senayan Jakarta, Jumat (23/5). Judulnya "Kupu-kupu di Dalam Buku" serta puisi berjudul ‘Membaca Buku dan Mengarang, Kakak Adik Kandung Tak Terpisahkan’


Dalam siaran [ers yang diterima SP di Jakarta, Jumat (23/5) disebutkan, saat membaca beberapa bait puisi, Taufik terlihat sangat senang karena puisi itu menceritakan tentang suatu keadaan disuatu tempat, di mana setiap orang terlihat selalu sedang  membaca buku.


“Agaknya, inilah yang kita rindukan bersama, di setasiun bis dan ruang tunggu kereta api negeri ini buku dan dimana saja dibaca” ujar Taufik.


Menurutnya, dua puisi tersebut merupakan puisi bertema riang yang ingin menggambarkan keriangan pengunjung mengikuti Jakarta Book Fair 2014. Aplaus pun diberikan para hadirin.


“Saya senang dengan suasana riang ini,” papar penyair kelahiran 25 Juni 1935 ini.


“Lebih dari 24 tahun berturut-turut saya hadiri pameran ini. Saya pengunjung setia,” ujarnya.


Dalam puisinya, Ia berharap agar buku bukan hanya terpajang di ruang tamu saja dan berdebu, namun hendaknya harus dibaca.


Sedangkan  puisi berjudul ‘Membaca Buku dan Mengarang, Kakak Adik Kandung Tak Terpisahkan’  menceritakan  bagaimana kegiatan membaca dan menulis (mengarang) buku itu harus dilakukan layaknya dua orang kakak beradik yang harus selalu kompak, setia dan tak terpisahkan.


“Dalam hidup kakak dan adik itu jangan sampai berpisah” imbuh Taufik lagi


Sementara dalam sambutannya, ketua pelaksana  JBF 2014,  Tatang T Sundesyah mengatakan  bahwa acara Jakbook sudah searah dengan Pemda DKI.


“Eksistensi JakBook kini telah diakui pemerintah DKI Jakarta sebagai salah satu mata acara dari rangkaian acara HUT Kota Jakarta,” ujarnya.


Pengakuan ini menurutnya perlu diapresiasi oleh masyarakat buku seperti penerbit, penulis, pustakawan, pembaca, dan para pemangku kepentingan sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.


Dengan tema “Meretas Jakarta Cerdas”, acara ini memang keinginan mendorong terciptanya kesadaran masyarakat Jakarta yang cerdas secara intelektual, sosial dan spiritual.


Sementara HE Afrizal Sinaro selaku Ketua Ikapi DKI Jakarta dalam sambutannya bersyukur Jakbook ke-24 ini bisa dilaksanakan kembali di Istora. Melalui gerakan Indonesia membaca Ikapi dan Jakbook berusaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang bermanfaat dengan jalan pameran buku. Semua bisa berjalan dengan baik jika ada dukungan dari banyak pihak, baik dari tokoh masyarakat, pendidik, perusahaan penerbitan dan pemerintah.


“Untuk membangun budaya baca dimasyarakat secara tepat dan berkesinambungan harusnya kita perlu berkoalisi,” ujar Affrizal, yang juga bersyukur karena Jakbook sudah menjadi bagian dari agenda HUT DKI Jakarta.


Sayangnya acara ini batal dihadiri Gubernur DKI maupun wakilnya, lantaran kedua orang nomor satu DKI Jakarta ini super sibuk. Meski begitu, via rekaman video di kantornya, wakil gubernur Ir Basuki Tjahaja Purnama MM, menyebut bahwa Jokowi berharap akan ada kerja sama yang lebih baik antara Jakbook dan Pemda DKI dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.


Salah satu upayanya menurut Ahok –panggilan keseharian wagub- adalah memanfaatkan dan mengarahkan bagi pemilik Kartu Jakarta Pintar (KJP) sebagai sarana untuk membeli buku di Jakbook fair nantinya.


Perhelatan Jakbook  yang ke-24 pada 2014 ini juga dihadiri Kepala Badan Perpustakaan DKI, Ketua Dewan Petimbangan Ikapi, Sekjen Ikapi Pusat, Ketua Dewan Perpustakaan DKI dan diawali dengan tarian berjudul Nandak ganjen.


Acara Jakbook 2014 resmi dibuka dengan menabuh seecara bersama antara para pegiat buku dan diiringi live musik gambang kromong.


Sumber: suarapembaruan.com

Comments