Jakarta - Ini boleh jadi kabar yang sedikit mengejutkan. Jika selama ini, banyak orang tua beranggapan bahwa kartun dan buku anak-anak tidak berbahaya melainkan justru menyenangkan serta membantu anak-anak belajar, hal ini berkebalikan dengan penelitian yang dilakukan Departemen Psikologi Terapan dan Pembangunan Manusia Universitas Toronto, Kanada.
Dilansir dari Daily Mail, Jumat 28 Maret 2014, para peneliti mengklaim bahwa Mickey Mouse, Winnie the Pooh, dan Rupert Bear mungkin buruk bagi pembelajaran anak-anak karena hewan sejatinya tidak berbicara atau memakai pakaian manusia dalam kehidupan nyata.
“Membaca buku yang menunjukkan hewan berbicara atau mengenakan pakaian menyebabkan anak-anak berpikir hewan seperti itu ada dalam kehidupan nyata,” kata Profesor Patricia Ganea.
Ganea mengungkapkan, buku-buku, khususnya, yang menampilkan hewan dengan karakteristik manusia menyebabkan anak-anak usia lima tahun dan dibawahnya kurang bisa memahami apa yang sesungguhnya terjadi. Hal ini, menurutnya, bisa mempengaruhi kemampuan seorang anak untuk mempelajari fakta-fakta yang nyata pada umumnya dan pengetahuan mereka tentang hewan dan alam khususnya.
Para peneliti melakukan tes kepada anak-anak usia tiga dan lima tahun. Caranya, mereka meminta anak-anak untuk membaca buku dan beberapa literatur tentang hewan kepada orang lain. Anak-anak juga diuji mengenai pengetahuan mereka tentang satwa liar. “Setelah orang lain mendengar cerita mereka tentang hewan dan mengutarakan pendapatnya, anak-anak mungkin akan lebih mendengarkan ketimbang hewan yang bisa berbicara,” ujar para peneliti.
Solusi dari persoalan ini, para peneliti mengusulkan supaya anak-anak diajarkan untuk membaca buku-buku yang lebih faktual tentang dunia alam.
Sumber: tempo.co
Comments
Post a Comment