Kebutuhan perpustakaan hingga hari ini masih diminati oleh warga masyarakat sebagai satu diantara tempat mencari, melihat serta mempelajari berbagai hal, dalam rangka menambah pengetahuan atau menjawab keingintahuan.
“Memang hingga hari ini masyarakat masih membutuhkan keberadaan perpustakaan. Rasanya di Surabaya ini memang sudah banyak. Tetapi yang perlu dilihat lebih dalam, perpustakaan seperti apa yang dibutuhkan,” ujar Diana Avisasa pengelola perpustakaan swasta.
Artinya, lanjut Diana, didalam perpustakaan itu apakah masyarakat terpenuhi keinginanya untuk mendapatkan berbahai kebutuhan iumu pengetahuan melalui buku seperti apa yang diiinginkan.
“Jika keinginan itu terpenuhi maka paling tidak masyarakat mendapat manfaat dari keberadaan erpustakaan itu. Jika tidak ya percuma saja perpustakaan itu ada. Justru hanya membuang anggaran secara percuma,” tegas Diana.
Rys Dedi Prastowo pengamat sosial sekaligus dosen komunikasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya mebenarkan bahwa kebutuhan akan buku melalui perpustakaan masih tinggi.
“Tetapi apakah kemudian perpustakaan menyediakan buku-buku sesuai kebutuhan masyaraatnya itu yang jadi persoalan. Jangan sampai perpustakaan dan bukunya ada, tetapi masyarakat justru memilih internet. Ini persoalan lagi,” kata Dedy.
Oleh karena itu, kebutuhan perpustakaan, kata Dedy, semestinya juga diikuti dengan kebetuhan berbagai buku sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat pembacanya.
“Buku itu jendela dunia, begitu kata pepatah. Lalau buku apa yang dibutuhkan masyarakat, itu semestinya yang harus dipahami oleh pengelola perpusatakaan, termasuk mengacu pada perda tersebut,” pungkas Dedy saat ditemui suarasurabaya.net, dikantornya, Rabu
Sumber: suarasurabaya.net
Comments
Post a Comment