MEMPAWAH – Tak kurang 31 siswa SD/MI se-Kabupaten Pontianak beradu nyali dan kreativitas dalam ajang lomba bercerita yang digelar Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Pontianak. Lomba yang berlangsung selama dua hari mulai 2–3 April dibuka langsung Wakil Bupati Rubijanto di halaman Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Pontianak, Rabu (2/4).
Rubijanto menyambut baik pelaksanaan kegiatan lomba bercerita. Menurutnya lomba bercerita dapat menjadi salah satu jalan menumbuhkan minat baca anak sejak dini. Dengan tumbuhnya minat baca, maka upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia pun semakin mudah. Hal ini sejalan dengan salah satu misi Pemerintah Kabupaten Pontianak yakni meningkatkan kualitas sumber daya manusia. “Lomba ini sebetulnya hanya sebagian kecil dari upaya mendorong sifat gemar membaca,” kata Rubijanto.
Rubijanto juga mengapresiasi Perpusda Kabupaten Pontianak yang mengangkat cerita-cerita rakyat sebagai tema dalam lomba bercerita. Dirinya mengatakan anak-anak perlu untuk mengetahui riwayat-riwayat yang berkaitan dengan budaya daerah. “Orang tua zaman sekarang sudah jarang yang menyampaikan cerita-cerita rakyat kepada anak-anak mereka,” ujar Rubijanto.
Karenanya Rubijanto meminta Perpusda Kabupaten Pontianak untuk proaktif mengunjungi berbagai kecamatan di Kabupaten Pontianak. Tujuannya agar kegiatan positif seperti lomba bercerita dapat tersosialisasi dengan baik. “Persiapan bisa lebih baik lagi agar pesertanya semakin banyak. Saya mengimbau tim Perpusda agar sering turun ke lapangan guna membawa misi lomba ini. Sehingga nantinya peserta lomba juga bisa berasal dari dusun-dusun. Sosialisasi itu sangat membantu,” pesan Rubijanto.
Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Pontianak Johana Sari Margiani menerangkan, lomba bercerita untuk siswa SD/sederajat merupakan agenda yang telah dilaksanakan sejak tahun 2005 silam. “Penyaringan pemenang lomba dilakukan berjenjang mulai tingkat kabupaten/kota, provinsi, sampai dengan tingkat nasional yang diselenggarakan Perpustakaan Nasional RI,” kata Johana. “Pemenang pertama dan kedua pada lomba ini akan mewakil Kabupaten Pontianak di ajang tingkat provinsi awal bulan Juni mendatang,” imbuh Johana.
Johana menjelaskan peserta lomba adalah siswa kelas IV dan V. Materi lomba terdiri atas empat cerita rakyat Kalimantan Barat. “Dua di antaranya merupakan cerita rakyat Mempawah,” ujarnya. Dewan juri lomba sendiri berasal dari lintas unsur, yakni praktisi pendidikan, pakar seni, dan penulis buku.
Satu di antara orang tua peserta, Muryani, merasa bahagia mengikutsertakan anaknya pada lomba bercerita. Selain menyalurkan hobi berceloteh sang anak, guru di Madrasah Tsanawiyah Al Fathanah Mempawah ini gembira bisa menumbuhkan minat baca putranya. “Menghadapi lomba ini kami persiapan selama tiga minggu. Dua minggu menghafal naskah dan seminggu untuk praktik,” kisahnya.
Sang putra, Muhammad Agil, mengaku senang mengikuti lomba bercerita. Alasannya sederhana: ingin mendapat hadiah. Agil yang bersekolah di SD 03 Mempawah Hilir diketahui merupakan juara Festival Anak Sholeh tingkat Provinsi Kalimantan Barat.
Bersamaan kegiatan lomba bercerita, di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah juga digelar Pameran Pesta Buku Gramedia. Sama seperti lomba bercerita, pameran buku berlangsung dua hari mulai 2–3 April. Sedikitnya 1.000 buku lintas jenis dihadirkan. Tawaran diskon mulai 15–35 persen ditawarkan.
Turut hadir pada pembukaan lomba bercerita dan pameran pesta buku Gramedia Kepala Badan Perpustakaan, Kearsipan, dan Dokumentasi Kalimantan Barat Marsianus SY, Plt. Sekretaris Daerah Firman Juli Purnama, dan Camat Mempawah Hilir Rochmat Effendy.
Sumber: pontianakpost.com
Comments
Post a Comment