BANGKINANGKOTA - Minat baca masyarakat Kota Bangkinang dan sekitarnya terindikasi semakin baik dan semakin tinggi. Buktinya rata-rata 70-100 orang setiap harinya berkunjung ke kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Kampar yang saat ini berlokasi di jantung Kota Bangkinang.
"Biasanya masyarakat berkunjung ke perpustakaan pada waktu sore hari antara pukul 14.00 WIB sampai dengan pukul 17.30 WIB," ungkap Kepala Kantor Perpustaan dan Arsip Kabupaten Kampar Nurhadi, yang didampingi Suhaimi salah seorang pustakawan di kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Kampar Jum’at (21/3/14).
Dikatakannya bahwa sebenarnya perpustakaan merupakan simbol peradaban sebuah bangsa. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan teknologi, ujarnya dengan nada penuh semangat.
Khusus mengenai visi kantor perpustakaan dan arsip Kabupaten Kampar adalah terwujudnya perpustakaan dan arsip sebagai wahana belajar dan sumber ilmu pengetahuan serta pusat informasi yang komprehensip tahun 2016.
Sedangkan misi kantor perpustakaan dan arsip Kabupaten Kampar ada enam, yakni pertama, meningkatkan sumber daya manusia perpustakaan dan kearsipan. Kedua, pembinaan pelayanan perpustakaan dan kearsipan. Ketiga, pengadaan bahan koleksi perpustakaan dan fasilitas kearsipan.
Keempat, mengembangkan kerjasama pengelolaan perpustakaan dan sistem kearsipan dengan perguruan tinggi dan pihak swasta. Kelima, pengembangan e-libray dan sistem kearsipan elektronik. Keenam, membangun infrastruktur perpustakaan Desa se-Kabupaten Kampar.
Ditambahkannya bahwa saat ini di Kabupaten Kampar terdapat 38 perpustakaan umum Desa/Kelurahan, 1 perpustakaan Kecamatan di Kecamatan Kampar tepatnya di Desa Naumbai dan satu kantor perpustakaan dan arsip ditingkat Kabupaten.
Khusus bagi kalangan generasi muda terutama pelajar, siswa SMA/SMK atau sekolah sederajat yang berkunjung ke kantor perpustakaan dan arsip biasanya buku-buku yang digemari untuk dibaca diantaranya berupa Novel, buku agama dan buku-buku pengetahuan lainnya seperti buku-buku tentang ilmu terapan, buku-buku ilmu sosial dan sebagainya, papar Nurhadi dan Suhaimi.
Sumber: riauterkini.com
Comments
Post a Comment