UNS Tinggalkan Buku Konvensional Menuju Digital

Surakarta - Penerbitan dan Percetakan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jawa Tengah, mulai serius menggarap bisnis buku digital. Kepala Unit Penerbitan dan Percetakan UNS Press Bambang Prawiro mengatakan mulai 2015 tidak lagi mencetak buku konvensional. “Kami akan beralih dari buku fisik menjadi digital,” katanya, Rabu, 26 Februari 2014.


Sebagai langkah awal, tahun ini pihaknya mulai mengubah 16 buku terbitan lama menjadi buku elektronik. Buku-buku itu terbitan 2000-2012. Selanjutnya tiap tahun akan mengubah 70 buku menjadi buku elektronik, juga menerbitkan buku digital baru. Sejak berdiri pada 1989, UNS Press telah menerbitkan 436 judul buku. Pada tahun ini, penerbit berencana menerbitkan 100 buku.


Setelah menjadi buku digital, masyarakat atau civitas academica yang hendak membaca buku digital harus mengakses di aplikasi khusus bernama Moco. Aplikasi itu dapat diunduh secara gratis di website UNS Press. Bambang mengatakan, untuk tahap awal, buku-buku digital dapat diakses secara cuma-cuma. Setelah berjalan sebulan, dikenakan biaya Rp 5 per halaman. “Pengakses harus mendaftar untuk mendapatkan user ID,” katanya.


Program buku digital akan diluncurkan pada Kamis, 27 Februari 2014, di Auditorium UNS. Untuk mendukung modernisasi peralatan, penerbit sudah mengeluarkan anggaran Rp 4 miliar.


Menurut Bambang, keputusan masuk ke penerbitan buku secara digital karena belum banyak perguruan tinggi yang menggarap bisnis ini. Hanya ada beberapa perguruan tinggi yang punya program buku digital. “Kami juga harus menyesuaikan diri dengan kecanggihan teknologi,” ucapnya.


Meski beralih ke buku digital, dia memastikan tidak akan menghilangkan buku konvensional. Menurut dia, buku dalam bentuk cetakan tetap dibutuhkan. “Hanya, untuk buku lama ada upaya penyelamatan sehingga dibuat digital. Untuk buku baru, bentuk digital lebih ke kemudahan membaca,” kata Bambang.


Sumber: tempo.co

Comments