MAJENE, Anak-anak di Kabupaten Majene tak boleh melewatkan peluang untuk menambah wawasan. Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi (KPAD) Majene segera meluncurkan bantuan 8.000 eksamplar buku bacaan untuk delapan kecamatan.
Pada program ini, setiap kecamatan mendapatkan seribu eksamplar buku. Kepala KPAD Majene, Mithhar Thala Ali, mengakui pihaknya terdesak mengisi perpusataan di kecamatan sebab Perpustakaan Nasional sudah lebih dulu membagi buku ke desa-desa.
"Biarlah perpustakaan nasional yang melengkapi buku di pelosok dan kita di wilayah kota kecamatan," ujarnya, kemarin.
Kendati demikian, Mithhar menyayangkan sebab koleksi buku yang disalurkan Perpusnas ke desa dianggap belum sesuai kebutuhan masyarakat desa. Atas pengalaman itu pengadaan buku di tiap kecamatan akan disesuaikan dengan kebutuhan warga.
Pengadaan buku tersebut dianggarkan di APBD 2014, Rp160 juta. Setiap kecamatan dialokasikan Rp20 juta. "Kami sangat membutuhkan masukan tiap kecamatan terkait jenis buku yang dibutuhkan," pintanya.
KPAD banyak mendapat pertanyaan dari pengunjung perpusatakaan soal buku klasik yang stoknya kurang. Khususnya yang bermuatan sejarah Mandar. Masalahnya, tak mungkin lagi dapat cetakan terbaru buku klasik sejarah Mandar. Khususnya buku yang ditulis lontara.
Sementara itu, untuk membantu kelengkapan buku perpustakaan kecamatan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Majene, dr Evawaty, menyumbangkan 100 eksamplar buku kepada KPAD Majene.
Buku tersebut merupakan karya suaminya saat masih hidup, almarhum Sufyan Sagena. Sufyan adalah mantan Kepala Disporabudpar Majene. "Buku ini berisi tentang gagasan beliau semasa hidupnya," singkat Eva.
Sumber: fajar.co.id
Comments
Post a Comment