Minat baca masyarakat mendapat sedikit hambatan dengan semakin tingginya harga buku yang beredar di pasaran. Keadaan ini membuat banyak kalangan yang mensiasati hal tersebut dengan menyewa di berbagai tempat persewaan buku.
Makin besarnya minat masyarakat untuk membaca buku, maka semakin menjamur pula penerbit-penerbit yang mengeluarkan produk buku-buku barunya, baik fiksi, nonfiksi, komik, dan lain-lainnya. Meskipun dalam penelitian dari sebuah lembaga survey internasional minat baca masyarakat Indonesia masih tergolong rendah, namun kesadaran akan pentingnya membaca kini sudah mulai tumbuh di berbagai lapisan masyarakat.
Membaca adalah jendela dunia, itulah kata sang bijak dalam memberikan motivasi orang untuk lebih mencintai membaca, karena dengan membaca kita bisa mengetahui segala informasi yang ada, baik itu informasi terbaru ataupun informasi yang terjadi pada masa lampau.
Saat ini, kalangan mahasiswa dan pelajar menjadi golongan terdepan sebagai orang yang gemar membaca. Namun, dengan semakin tingginya harga buku yang beredar di pasaran, kini banyak kalangan yang mensiasati hal tersebut dengan menyewa di berbagai tempat persewaan buku.
“Harga buku kini sangat mahal, makanya kami berupaya mengatasinya dengan mendatangi sebuah tempat penyewaan buku, tentunya akan lebih murah ketimbang kita membeli buku,” sebut Anisa, salah seorang mahasiswa UIN Jakarta.
Fenomena tersebut menjadikan sebuah peluang anternatif untuk memberikan fasilitas bagi mereka yang suka baca dengan mendirikan taman bacaan. Yaitu dengan membuka taman bacaan, bisnis yang mencerdaskan.
Untuk memulai usaha ini, kita bisa menyewa tempat yang strategis setidaknya seluas 3 x 3 meter, atau lebih jika koleksi yang akan kita pajang sangat banyak. Kemudian kita bisa menghubungi penerbit atau agen distibutor, atau bahkan membeli dengan datang langsung ke toko-toko buku untuk membeli novel, komik, dan buku-buku lain sebagai persediaan awal. Namun jika kita inginkan buku dengan harga yang lebih murah, baiknya kita membelinya sendiri langsung di penerbit.
"Enaknya usaha ini bisa dilakukan dengan modal kecil. Tetapi tentu saja dengan membukanya di rumah saja, memang dari kecil saya sudah suka menyewakan berbagai buku. Khususnya buku komik Petruk, karya Tatang S, dulu sangat terkenal itu," sebut Medy salah seoarng pemilik usaha penyewa buku.
Kunci sukses dalam usaha ini adalah kelengkapan koleksi komik, novel, dan buku-buku lainnya. Ataupun kita bisa memberikan diskon kepada konsumen dengan memberikan kesempatan untuk menjadi anggota di taman bacaan. Sehingga, pelayanan dan koleksi terbaru buku-buku kita akan menjadi kunci terpenting dalam membuka usaha ini.
Analisis Investasi Usaha
Jika Anda berminat untuk menggeluti bisnis ini, setidaknya Anda harus punya modal Rp22 juta. Namun, angka ini bisa ditekan sesuai kebutuhan yang Anda inginkan. Tetapi, setidaknya, seperti inilah analisis usaha taman bacaan yang mencerdaskan itu
Investasi Awal
- Dana untuk sewa Tempat Rp. 5.000.000,00
- Membeli Komik dan Novel Rp.10.000.000,00
- Rak Rp. 3.000.000,00
- Komputer dan Printer Rp. 4.000.000,00 +
Total Rp. 22.000.000,00
- Membeli Komik, majalah dan novel Rp. 2.000.000,00
- Gaji Pegawai 2 orang Rp.1.600.000,00
- Listrik Rp. 200.000,00 +
Total Rp. 3.800.000,00
Dengan omzet per bulan sebesar Rp. 6.000.000,00 diperkirakan laba yang akan didulang Rp2.500.000,00. Jadi, titik impas (BEP) untuk bisnis taman bacaan kurang lebih selama 8,8 bulan.
Sumber: neraca.co.id
Comments
Post a Comment