Perpustakaan Kristen Al-Saleh di Tripoli, Lebanon dikabarkan terbakar dan menghanguskan sekitar 50 ribu buku dan manuskrip milik Imam Ortodoks Yunani Ibrahim Surouj pada Jumat (3/1) pekan lalu.
Pembakaran ini dikabarkan merupakan unsur kesengajaan lantaran adanya dugaan penghinaan terhadap agama Muslim yang dimuat di salah satu buku milik Surouj. Namun hal itu ditampik oleh para pemimpin Amerika dan menyatakan pembakaran itu adalah ancaman bagi kebebasan beragama di Lebanon.
"Bapa Surouj tidak punya hubungan dengan artikel dan sumber website dari Denmark yang diterbitkan pada 7 Januari 2010 silam," ujar Bringjen Imad Ayyoubi, seorang Pasukan Keamanan Internasional, seperti dilansir Christianpost.com, Rabu (8/1).
Direktur Pusat Institut Hudson bidang Kebebasan Beragama, Nina Sae juga mengecam keras tindakan tersebut. Dirinya menyerukan agar Organisasi Kerjasama Islam (OKI) segera mengambil sikap terhadap kasus pembakaran perpustakaan ini.
Negara Lebanon dikenal kerap menerapkan diskriminasi etrhadpa agama minoritas. Sehingga pembakaran perpustakaan ini dinilai sebagai bentuk pengekangan kebebasan beragama di Lebanon.
Sumber: jawaban.com
Comments
Post a Comment