Kolaborasi Perpustakaan Tiga Negara, Lahirkan K@Borneo

PERPUSTAKAAN se-Pulau Borneo (Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam) melakukan terobosan baru dengan membuat portal di internet dengan nama K@Borneo (http://www.kborneo.com). Kolaborasi ini diselenggarakan dalam upaya meningkatkan unjuk kerja, jaringan, kemudahan dalam mengakses segala informasi tentang kepustakaan daerah di seluruh wilayah Kalimantan.



Menurut Kepala Unit Pelayanan Perpustakaan Provinsi Kalimantan Barat, Untad Dharmawan program K@Borneo adalah upaya kolektif untuk berkolaborasi secara internasional pada pengenalan dan pelestarian bahan pustakan Kalimantan dengan lembaga yang berpartisipasi dari negara-negara yang dipilih seperti Brunei Darussalam, Malaysia, dan Indonesia. “Portal K@Borneo merupakan media yang sangat efektif untuk mempromosikan serta melestarikan karya-karya pustaka di Kalimantan,” ujar Untad.


Badan Perpustakaan, Kearsipan, dan Dokumentasi Kalbar sendiri telah memutuskan bergabung dengan ditandatanganinya meeting of collaboration (MoC) pada tanggal 6 April 2010 di Auditorium Tun Raffae Menara Tun Mustapha, Kota Kinabalu – Sabah, Malaysia. Penandatanganan MoC itu diikuti oleh berbagai institusi perpustakaan milik pemerintah maupun swasta di tiga Negara yang berada di pulau Kalimantan.


Untad mengatakan berkaitan dengan tindak lanjut program tersebut akan dilaksanakan pertemuan untuk seluruh pemandu perpustakaan dalam mesyuarat (pertemuan) K@Borneo yang kedua pada 18 – 20 November 2013 di Kuching, Sarawak, Malaysia. Kegiatan itu bertujuan untuk mempererat hubungan kerja sama antara sesama anggota K@Borneo lewat pertemuan resmi dan kondusif.“Selain itu juga akan ada banyak masukan dan pemikiran strategis tentang pelestarian kekayaan kepustakaan daerah Kalimantan dengan media jaringan internet kepada perpustakaan-perpustakaan anggota K@Borneo,” paparnya.


Untad menilai pertemua itu adalah momentum yang tepat bagi semua pihak terkait untuk merawat dan melestarikan Kalimantan bagi generasi mendatang. “Saya membayangkan Kalimantan sepuluh, lima puluh, bahkan seratus tahun ke depan. Tanpa pendokumentasian yang rapi bisa jadi Kalimantan ke depan hanya akan menjadi pulau yang kehilangan identitas. Karena itulah portal K@Borneo ini menjadi penting untuk diwujudkan,” ungkapnya.


Ditambahkannya, koleksi digital dapat menjangkau pengunjung dunia yang terbanyak dan beragam. Para pengunjung situs jaringan internet termasuk akademisi, mahasiswa, masyarakat umum, pemerhati koleksi, penerbit, dan para ahli dari berbagai disiplin ilmu.Dengan memiliki koleksi digital di suatu situs jaringan internet dan dengan penerbitan biografi tentang seluruh Kalimantan, akses para pembaca dan pengunjung situs ke koleksi asli Kalimantan dan pengetahuan tentang lokasi koleksi akan mudah dijangkau.


“Kami berharap dengan adanya portal K@Borneo dan pertemuan yang akan diselenggarakan nanti akan tercapai keputusan-keputusan yang strategis dan penting untuk pemanfaatan dan pelestarian yang maksimal bahan-bahan pustakan daerah terpadu di seluruh Kalimantan. Selain itu akan tercipta peningkatan wawasan masyarakat pengguna jasa kepustakaan dengan membaca berbagai informasi kedaerahan yang menyeluruh dan terpadu di perpustakaan daerah dan universitas di seluruh wilayah Kalimantan,” ujarnya.


Sumber: pontianakpost.com

Comments