Membangun Peradaban Butuh Peran Perpustakaan

KUDUS, Peran perpustakaan dalam membangun peradaban, sangatlah vital. Namun, sadar atau tidak, keberadaan perpustakaan hingga saat ini masih dipandang sebelah mata. Perilaku pengunjung perpustakaan pun sudah bergeser, tidak mencari buku, tetapi ''colokan'' untuk cash laptop lah yang dicari pertama kali saat berkunjung.


Endang Fatmawati MSI MA, pakar perpustakaan dari Universitas Diponergoro (Undip) Semarang mengutarakan, perubahan perilaku pengunjung perpustakaan memang menjadi sesuatu yang tidak boleh diabaikan. ''Harus diakomodasi,'' katanya.


Ia bahkan mengemukakan, adanya perpustakaan yang memiliki aturan-aturan yang dalam konteks kekinian tidak lagi relevan, juga perlu kajian ulang. ''Tidak zamannya lagi ke perpustakaan tidak boleh makan, minum, dan memakai celana pendek, misalnya. Ini sudah harus dirubah,'' katanya.


Menurutnya, berbagai strategi adaptif justru harus, seseui konteks kekinian. ''Saat Hari Valentine, bisa dengan memberi cokelat kepada pengunjung, atau memberian kejutan (hadiah) kepada pengunjung yang sedang ulang tahun. Pustakawan harus memahami kebutuhan pengunjung agar mereka nyama,'' ungkap Endang.


Gaya Hidup


Endah kepada Suara Merdeka menjelaskan, pembangunan bangsa dan peradaban tidak bisa dipisahkan dari keberadaan perpustkaan. Dalam perjalanan sejarah peradaban dunia, para cendekiawan-ilmuwan merupakan tokoh-tokoh yang akrab dengan perpustakaan.


''Perpustakaan sumber ilmu dan informasi. Sangat aneh jika ada ilmuwan (cendekiawan) tanpa perpustakaan.''


Pada masa kini, terang dosen Undip Semarang ini lebih lanjut, kontribusi perpustakaan dalam mendukung pembangunan bangsa dan peradaban, yaitu melalui layanan maksimal dan juga mendukung upaya-upaya lahirnya kelompok-kelompok diskusi (small group) yang mengkaji berbagai hal.


''Melahirkan small-small group dari 'rahim' perpustakaan, tidak bisa dengan sertamerta, melainkan butuh proses. Ini bukan hal yang mustahil dilakukan, namun perlu menjadikan berkunjung ke perpustakaan sebagai gaya hidup,'' terang anggota Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi (FPPTI) Jawa Tengah ini.


Ketua FPPTI Jawa Tengah Dra Hj Ahyati Rahayu menegaskan, perpustakaan memiliki kontribusi yang besar dalam peradaban dan kemajuan bangsa. ''Dalam konteks global, perpustakaan berperan besar membangu peradaban. Al-Qur'an sendiri mendorong tradisi intelektual dengan ayat pertama yang diturunkan: Iqra,'' tuturnya.


Sumber: suaramerdeka.com

Comments