BANJARMASIN -- Minat baca masyarakat Indonesia saat ini sangat rendah. Berdasarkan dara dari hasil survei Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI), minat baca masyarakat secara nasional hanya 0,1 persen setiap seribu penduduk.
"Artinya, dari seribu orang, hanya satu orang yang suka membaca," kata Kepala PNRI, Sri Sularsih pada roadshow Perpustakaan Nasional di Mahligai Pancasila Banjarmasin, Selasa (1/10).
Menurut Sri, budaya gemar membaca sangat penting. Sebab, hal itu yang membedakan masyarakat negara maju atau belum.
Faktor utama rendahnya minat baca ini menurut Sri disebabkan kurangnya ketersediaan buku-buka atau bahan bacaan di masyarakat. Karenanya, peran perpustakaan menjadi sangat penting, terutama untuk menjangkau masyarakat di pelosok desa.
Berdasarkan Undang-Undang No 43/1997 tentang Perpustakaan, pemerintah diharapkan terus mengkampanyekan Indonesia gemar membaca. Perpustakaan sejauh ini telah mampu menjangkau 90 persen wilayah tanah air, mulai di perkotaan hingga kecamatan dan desa.
Sumber: republika.co.id
Comments
Post a Comment