Jakarta - Belajar mendongeng atau bercerita memberikan banyak manfaat bagi perkembangan anak. Kunduri, pendongeng asal Pekalongan mengungkapkan, mengajarkan anak bercerita/mendongeng akan meningkatkan minat baca pada anak, serta menumbuhkan rasa percaya diri.
"Tanpa membaca, anak-anak tidak akan bisa bercerita. Sehingga dengan meningkatkan kemampuan bercerita, hal ini tentunya akan berimbas pada keinginannya untuk membaca," kata Kunduri usai menjadi juri "Lomba Bercerita Tingkat Nasional" untuk siswa Sekolah Dasar yang didadakan Perpustakaan Nasional RI di Jakarta, Selasa (29/10).
Menurut Kunduri, bercerita juga bisa meningkatkan kematangan berbahasa anak, mulai dari menyusun struktur bahasa, hingga mengetahui makna cerita. Bahkan bercerita juga bisa melatih anak untuk peka secara emosional.
Saat bercerita, si anak akan menyampaikan emosi yang terkandung di dalam cerita seperti marah, kaget, atau bahagia dengan bahasa lisan, ekspresi, gestur dan tatapan mata. Hal ini akan melatih anak untuk peka secara emosional, yang bermanfaat dalam mengasah empati dan kesesuaian sikap anak ketika berinteraksi dengan orang lain.
"Bahan cerita yang bisa digunakan anak-anak dalam bercerita seperti fabel atau cerita-cerita rakyat yang menanamkan budi pekerti, menghargai alam, serta mengajarkan kebaikan untuk anak-anak," kata juara Lomba Bercerita Tingkat Nasional tahun 2008 ini.
Tapi, lanjut Kunduri, diperlukan bimbingan dari orangtua atau pendidik saat memberikan referensi cerita-cerita rakyat sebagai bahan bercerita. "Jangan ditelan mentah-mentah, harus diedit sesuai dengan bahasa anak-anak. Isinya juga harus sesuai dengan usia. Kalau ada unsur kekerasan atau seksualitas yang vulgar, sebaiknya itu diminimalkan," pesan guru Taman Kanak-kanak di Pekalongan ini.
Melatih anak-anak bercerita, tambah Kunduri, bisa dimulai saat anak berusia tiga atau empat tahun. Langkah awalnya bisa dengan menempel gambar-gambar di dinding agar ia bebas bercerita. "Pada tahap ini, kita tidak menilai hasil akhir dari cerita yang dibuat, tapi bagaimana anak-anak mulai memberi nama dan berimajinasi pada gambar-gambar yang dilihat. Ini sudah merupakan langkah awal untuk bercerita," ujar dia.
Setelah itu, anak bisa mulai dilatih untuk bercerita di hadapan orangtua atau anggota keluarga lainnya. "Bila sudah tumbuh keberanian, anak juga bisa diikutsertakan pada lomba-lomba bercerita untuk semakin menumbuhkan keberanian dan rasa peraya dirinya," pesan Kunduri.
sumber: beritasatu.com
Comments
Post a Comment