Astrid Wiliandry Mengoleksi 2.000 Buku

Kegiatan membaca bisa menjadi aktivitas dan hobi yang menyenangkan dan mengasyikkan. Hal itu bisa dilakukan oleh Astrid Wiliandry, brand director new categories PT Sarihusada Generasi Mahardika di tengah padatnya pekerjaan dan mengurus dua buah hatinya. Bahkan, kini, perempuan periang ini telah memiliki koleksi sekitar 2.000 buku di rumahnya.


Astrid mengaku penyaluran hobi membaca sebenarnya telah dijalaninya sejak kecil untuk menambah pengetahuan. Hobinya tersebut menjadi-jadi pada 2001 ketika mulai bekerja dan memiliki penghasilan sendiri. Mulai saat itu, dia terus mengoleksi banyak buku. Saat ini, dia telah memiliki perpustakaan pribadi di rumahnya kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.


“Saya mulai serius mengoleksi buku sejak 2001 dan sekarang buku saya sekitar 2.000 buku, kayaknya lebih karena lama tak ngitung lagi. Buku-buku yang saya sukai ditata di rak buku di rumah. Ada juga yang terpaksa disimpan di kardus karena tak ada tempat lagi,” ujar Astrid di Jakarta, baru-baru ini.


Menurutnya, buku yang dikoleksinya bertema apa saja, terutama yang terlaris (best seller) atau sedang ramai diperbincangkan publik dan tidak berat dibaca. Dia memberikan contoh beberapa koleksi bukunya yang pernah populer, antara lain Tipping Point dan LinkedIn. Ada juga buku tentang panduan perjalanan (travel), antara lain 501 Must Visit City, 501 Must Visit Country, 501 Must Visit Island, dan lainnya.


Perempuan kelahiran Bandung ini mengaku sekitar 10 persen bukunya bertema travel untuk menunjang kesukaannya bepergian jauh ke sejumlah daerah dan negara. Dia menyalurkan hobi membacanya pada pukul 21.00-23.00 WIB setelah dua anaknya tidur setiap hari.


“Saya mulai sangat suka membaca buku travel 2-3 tahun terakhir karena mengasyikkan. Selain banyak menambah pengetahuan, kita bisa membayangkan tempat-tempat terutama yang belum pernah dikunjungi, seolah sudah berkunjung ke sana,” katanya sambil tertawa.


Sementara itu, hampir semua benua pernah dikunjungi oleh lulusan Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung ini, kecuali Afrika. Sedangkan pulau yang pernah disinggahinya di Tanah Air, antara lain Sumatera yang juga merupakan tempat kelahiran suaminya, Sulawesi, Bali, dan tentunya Jawa. Tempat-tempat tersebut dikunjungi karena tugas pekerjaan dan sebagian karena liburan bersama keluarganya.


Dari kegiatan membaca, Astrid pun mengaku lebih bisa bersyukur karena bisa menambah pengetahuan dan mengenal tempat-tempat baru melalui buku. Dia juga merasa beruntung karena tidak semua orang bisa bepergian jauh ke banyak tempat dan negara.


Dari hobinya bepergian, ketika berkunjung ke Korea Selatan tahun 2012, dia mendapat ide mendirikan sebuah restoran waralaba dengan nama Seorae (baca sore) di Pantai Indah Kapuk. “Restoran yang sudah saya buka bersama teman-teman Juli lalu itu memiliki rasa orisinil dan harganya relatif terjangkau. Tapi, saya kurang aktif dan bisnis dijalankan teman-teman,” imbuhnya.


Karier dan Keluarga
Sebagai ibu dari dua anak, masing-masing si sulung perempuan berumur tujuh tahun dan bungsu laki-laki usia empat tahun, Astrid sangat beruntung karena bisa berkarier di luar rumah dan mendapat dukungan suaminya. Hasilnya, kini, dia pun menjadi brand director new categories PT Sarihusada Generasi Mahardika (Danone Group), perusahaan yang memproduksi makanan untuk ibu dan pertumbuhan anak.


Kariernya dimulai pada 2001, ketika masuk ke perusahaan asal Amerika Serikat di Jakarta, yakni P&G. Dia langsung menduduki posisi sebagai account manager di bagian sales department yang ditempatkan di Jakarta, walaupun saat itu baru saja lulus dari jurusan teknik kimia, Unpar.


Penyuka masakan Sunda ini bekerja di P&G hingga 2009 dan pernah ditempatkan di Singapura sebagai regional trade-marketing manager yang membawahi lima negara di ASEAN. Setelah itu, dia pindah ke Kalbe Nutritionals, yang merupakan unit bisnis perusahaan farmasi terkemuka swasta nasional, yakni PT Kalbe Farma Tbk. Hingga akhirnya, pada April 2012, Astrid memutuskan pindah ke PT Sarihusada Generasi Mahardika langsung mengisi posisi brand director new categories.


Saat ini, dia menangani produk susu untuk ibu hamil dan menyusui serta susu pertumbuhan untuk anak, yakni Lactamil dan SGM Bunda serta Vitalac. “Khusus untuk Vitalac, itu merupakan produk yang diluncurkan kembali dengan konsep baru. Dulu, terakhir, susu untuk anak ini terakhir dipasarkan tiga tahun yang lalu. Jadi, pekerjaan saya sekarang sesuai sekali dengan saya sebagai ibu, yang juga punya anak,” tuturnya.


Walaupun sibuk dengan pekerjaannya dan tak jarang pulang malam, Astrid masih bisa membagi waktu dengan baik untuk suami dan dua anaknya. Setiap hari, dia sengaja berangkat pagi-pagi agar bisa bertemu dan mengantarkan anaknya ke sekolah walaupun memiliki dua pembantu di rumahnya.


“Tapi, saya memang beruntung karena kantor hanya menetapkan yang penting bekerja sembilan jam sehari bagi karyawan level manajer ke atas dan pekerjaannya beres. Saya biasanya berangkat ke kantor dari rumah paling lambat jam 06.30 pagi sambil mengantar anak ke sekolah dan sampai kantor rata-rata jam 07.30 WIB,” tutur Astrid.


Pada akhir pekan, Sabtu-Minggu, dia pun biasa berkumpul bersama suami, bermain dengan anak-anak, dan menyiapkan keperluan pekan depannya. Selain itu, setiap tahun, keluarganya memiliki tiga kalender liburan bersama-sama. Satu liburan besar mencapai 10 hari terkadang diisi dengan berlibur ke tempat yang jauh di dalam atau luar negeri. Sedangkan dua liburan pendek tiga hari diisi dengan kegiatan liburan yang tidak jauh dari Jakarta.


Sumber: beritasatu.com

Comments