Selain Keris, Fadli Zon Juga Koleksi 40 Ribu Buku Kuno

Selain keris, koleksi buku dan manuskrip yang dimiliki oleh politisi Partai Gerindra, Fadli Zon, jumlahnya juga luar biasa banyak. Ada 40 ribu yang dikumpulkan Fadli. Semua buku tersebut juga berlabel jadul.


“Untuk buku, saya sendiri kuratornya. Kebetulan saya memang senang membaca buku,” ujar Ketua Lingkar Keris Indonesia itu.


Hanya dengan melihat judul dan pengarangnya, Fadli sudah tahu buku itu masuk kategori langka atau tidak. Dia sangat selektif dalam mengumpulkan koleksinya, termasuk buku dan keris.


Khusus buku-buku sangat kuno dan manuskrip kuno, Fadli tidak memperbolehkan pengunjung menyentuhnya. Koleksi buku dan manuskrip tertua milik Fadli antara lain Amboinsch Kruid-Boek karya Georgius E Rumphius terbitan 1747, Mekka karya Dr. C. Snouck Hurgonje terbitan 1889, tulisan tangan dengan media kertas, lontar, serat cebolek, serat centhini (1831), dan serat wulangreh.


Fadli juga punya tulisan tangan ISKS Pakubuwono IV yang dibuat pada 4 Januari 1902. Untuk mendapatkan barang-barang bersejarah tersebut, Fadli biasanya mengandalkan kenalannya yang senang berburu hingga pedalaman Indonesia. Kadang dia juga hunting melalui situs belanja online. “Saya pernah dapat buku kuno dari e-bay,” ungkapnya.


Perburuan Fadli bisa sampai Belanda. Memang, di negara bekas penjajah Nusantara itu banyak tersimpan benda-benda bersejarah tanah air. Hal itulah yang juga membuat Fadli terpanggil untuk mengumpulkan benda bersejarah.


Fadli beranggapan benda-benda bersejarah itu bagian dari sejarah Indonesia. “National treasure itu melahirkan national pride. Ketika kita bisa melestarikan benda-benda bersejarah itu, akan tumbuh kebanggaan nasional yang membuat kita semakin cinta tanah air,” kata penulis buku Hari-hari Terakhir Kartosuwiryo itu berargumen.


Fadli gencar mengoleksi benda-benda bersejarah ini sejak 15 tahun lalu. Berawal dari buku, bapak dua anak itu kemudian merambah keris sampai kacamata para tokoh nasional.


Sampai hari ini, belum ada tanda-tanda Fadli berhenti dari kegilaannya mengoleksi benda-benda bersejarah. Baginya, koleksinya lebih berharga ketimbang uang yang digelontorkan. Masih ada beragam koleksi Fadli. Mulai dari perangko, mata uang dari zaman kerajaan hingga zaman VOC Belanda.


Sumber: tribunnews.com

Comments

  1. Wah keren banget......

    ReplyDelete
  2. yup, dan ternyata g perlu kuliah ilmu perpustakaan untuk bisa membuat perpustakaan yang keren

    ReplyDelete
  3. Luar biasai , bisa sebagai contoh generasi muda Indonesia yg sangat peduli dgn budaya asli Indonesia beserta pengetahuannya. sukses

    ReplyDelete
  4. masih jarang politisi yang peduli perpustakaan

    ReplyDelete
  5. luar biasa koleksinya...kalau menambah koleksinya...saya punya alqur'an cetak lithograf yang berumur ratusan tahun...masih utuh sepuluh jilid...

    ReplyDelete
  6. bisa kirim email ke sapithewinner@gmail.com
    tq

    ReplyDelete

Post a Comment