Yogyakarta - Taman Wisata yang asri, luas dan nyaman menjadi ajang pelaksanaan Roadshow Pepustakaan Nasional di kota pelajar pada Kamis (19/09). Acara yang disemarakkan dengan aneka perlombaan, hiburan, pameran dan talk show tersebut dihadiri oleh Kepala Perpustakaan Nasional Sri Sularsih, Asisten Administrasi Umum Sekdaprov D.I. Yogyakarta Sigit Sapto Rahardjo, Kepala Dinas Kebudayaan D.I. Yogyakarta Gusti Bendoro Pangeran Haryo Yudhaningrat, Kepala BPAD Provinsi D.I. Yogyakarta Budi Wibowo, Kepala SKPD, Kepala Kantor Perpustakaan Kabupaten/Kota, Narasumber Djaduk Ferianto dan Dik Doank, moderator Nadya Octa, Peserta lomba dan para undangan.
Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional Dedi Junaedi dalam laporannya sebagai ketua penyelenggara roadshow Perpusnas menyampaikan bahwa roadshow Perpusnas merupakan tindak lanjut dari program pemasyarakatan perpustakaan dan pencanangan Gerakan Nasional Indonesia Membaca. Sestama menjelaskan roadshow Perpusnas dikemas dalam bentuk publikasi yang bersifat edukasi karena didalamnya teradapat berbagai kegiatan yang memberi pemahaman pentingnya perpustakaan dan pentingnya kegemaran membaca. “Oleh karena itu acara ini dikemas dalam bentuk talkshow, lomba mewarnai, lomba story telling, lomba poster, jingle perpustakaan dan pameran,” katanya. Dedi Junaedi mengharapkan roadshow Perpusnas mempunyai dampak terhadap perkembangan dan kemajuan minat baca khususnya di Yogyakarta. Pada akhir laporannya Sestama berterima kasih kepada Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi D.I. Yogyakarta yang telah bekerjasama dalam pelaksanaan dan mendukung kelancaran roadshow.
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutannya yang disampaikan oleh Asisten Administrasi Umum Sekdaprov D.I. Yogyakarta Sigit Sapto Rahardjo menyambut baik dan mendukung kegiatan roadshow dalam rangka Publikasi Gerakan Nasional Indonesia Membaca dengan harapan berbagai komponen masyarakat yang terdiri dari jajaran pemerintah, akademisi, para pendidik maupun pemerhati pendidikan memiliki kepedulian untuk turut serta mengembangkan budaya membaca di masyarakat sedini mungkin. “Membaca membuka cakrawala terhadap dunia, dari buku kita dapat menemukan sumber pengetahuan tak terbatas. Buku ibarat guru terbaik yang tidak akan memarahi kita disaat belum paham,” katanya. Gubernur D.I. Yogyakarta mengharapkan rangkaian kegiatan roadshow dapat meningkatakan kemampuan baca tulis masyarakat Indonesia sehingga upaya pembudayaan gemar membaca serta pengembangan perpustakaan sebagai sarana meningkatkan kualitas hidup masyarakat dapat segera terwujud. Sebagai penutup, Sultan juga berharap kedepannya generasi muda hendaknya memiliki minat baca dan rasa keingintahuan yang tinggi terhadap berbagai informasi dan ilmu pengetahuan sehingga akan tercipta masyarakat Indonesia yang berbudaya baca, cerdas, sejahtera dan berkarakter dikemudian hari.
Kepala Perpustakaan Nasional Sri Sularsih dalam sambutannya menerangkan bahwa kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya yang menjadi penentu keberhasilan untuk memakmurkan dan menyejahterakan masyarakat itu sendiri. “Oleh karena itu pendidikan menjadi sangat penting baik pendidikan formal maupun non formal,” katanya. Sri Sularsih juga menjelaskan dalam UU No. 43 Tahun 2007 dikatakan Perpustakaan sebagai sarana belajar sepanjang hayat bagi masyarakat dan pendukung pendidikan nasional artinya bahwa untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang cerdas, beriman, bertakwa, mandiri serta sejahtera tidak terbatas kepada pendidikan formal saja melainkan harus terus belajar sepanjang hayat. Sri Sularsih menegaskan apabila banyak membaca maka akan menumbuhkan inspirasi, mendatangkan kreativitas dan pengetahuan, wawasan, informasi baik yang diperoleh dari surat kabar, majalah maupun informasi dari perangkat elektronik. Sri Sularsih mengajak kepada seluruh hadirin peserta roadshow untuk terus menjadi manusia pembelajar sepanjang hayat.
Kaperpusnas juga menjelaskan bahwa menurut hasil penelitian ada dua hal yang menyebabkan masyarakat Indonesia belum berbudaya membaca yaitu pertama, bahan bacaan tidak tersedia. Kedua, belum ada upaya yang sistematis secara berkesinambungan dalam upaya menumbuhkembangkan budaya membaca. Sri Sularsih menghimbau agar upaya tersebut dapat dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat dengan menyediakan bahan bacaan melalui perpustakaan. Untuk pemberdayaan gemar membaca masyarakat, pemerintah sudah mencanangkan pengembangan perpustaan dalam program nasional sebagai prioritas nasional. “Dewasa ini perkembangan perpustakaan sudah sangat mengembirakan,” terangnya. Dalam penutup sambutannya Sri Sularsih berharap kegiatan roadshow yang diselenggrakan oleh Perpusnas bekerjasama dengan BPAD Provinsi Yogyakarta dapat mencapai tujuannya dan kehadiran narasumber dapat memberikan inspirasi bagi semuanya. “Masyarakat Indonesia harus membudayakan kegemaran membaca sehingga hari esok lebih baik dari hari ini,” tutupnya.
Acara talkshow kemudian dibuka dengan membunyikan permainan tradisional oleh Kaperpusnas didampingi oleh Kepala BPAD Provinsi D.I. Yogyakarta dan Asisten Administrasi Umum Sekdaprov D.I. Yogyakarta dilanjutkan dengan pertukaran cinderamata.
Sumber: pnri.go.id
Comments
Post a Comment