PONTIANAK-Penulis buku “Mencari Ruang Publik di Warung Kopi” Ahmad Sofian DZ menyebut terdapat 238 warung kopi di 55 ruas jalan yang ada di Kota Pontianak. Ahmad membagi warung kopi tersebut dengan tiga klasifikasi, yakni besar, sedang, dan kecil. Dari 238, dia memilah lagi sepuluh warung kopi yang besar dari segi kunjungan.
Penelitiannya tersebut menjadi salah satu bahan menggagas perpustakaan komunitas berbasis warung kopi. Warung kopi dianggap pantas disandingkan dengan perpustakaan karena banyak warga dari berbagai lapisan bersosialisasi. “Setidaknya terdapat tiga alasan menguatkan hal itu. Pertama, warung kopi menjadi ruang khalayak yang dapat dinikmati bersama dan menjadi ajang interaksi masyarakat dari berbagai kelompok. Kedua, di dalam warung kopi interaksi yang terjadi memiliki kesetaraan. Tidak membedakan status ekonomi, sosial, dan kelas. Ketiga, sebagai tempat melepas lelah dan bersantai,” paparnya.
Sumber: pontianakpost.com
Comments
Post a Comment