Gumilar akan Ungkap Korupsi IT Perpustakaan UI

Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa mantan Rektor Universitas Indonesia Gumilar Rusliwa Soemantri untuk kasus tindak pidana korupsi dalam pengadaan dan instalasi IT Gedung Perpustakaan Pusat UI.


Gumilar tiba di Gedung KPK sekitar pukul 10.45 WIB.


"Terkait IT perpustakaan, kita akan sampaikan ke KPK apa yang kita tahu dan menjadi kewenangan," kata Gumilar di Gedung KPK, Jakarta (18/9).


Saat ditanya apakah mengetahui adanya penyimpangan dalam proyek itu, Gumilar berkelit dengan mengatakan menunggu KPK untuk bekerja secara profesional agar kasus itu dapat cepat selesai dan hukum bisa ditegakkan.


Dalam kasus itu, KPK menetapkan Wakil Rektor bidang Sumber Daya Manusia, Keuangan dan Administrasi Umum Universitas Indonesia Tafsir Nurchamid sebagai tersangka.


Tafsir menjabat sebagai Warek periode 2007-2012, dan masa kepemimpinannya UI melaksanakan sejumlah proyek, salah satunya pengadaan dan instalasi IT Gedung Perpustakaan Pusat UI. Tafsir dijerat dengan Pasal 2 ayat 1 atau Pasal 3 Undang-Undang No 31/1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi, jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHPidana.


Gumilar selaku orang nomor satu di UI saat proyek itu dilaksanakan ternyata tidak mengetahui dugaan tindak pidana korupsi dalam proyek itu dan keterlibatan Tafsir dalam praktek dugaan korupsi.


"Mungkin itu (keterlibatan Tafsir), KPK yang tahu, harus ditanyakan ke KPK, ke Johan Budi," kata Gumilar.


Gumilar selalu berkelit untuk mengungkap ke publik sejauh mana informasi yang dimilikinya dalam kasus itu. Gumilar malahan mengatakan menyerahkan proses penyidikan kepada KPK, padahal informasi yang disampaikan bisa meluruskan kasus tersebut.


"Kita harapkan semua bisa mendukung termasuk pers agar KPK bekerja supaya objektif dan profesional. Kita berharap KPK bisa cepat, jadi siapa yang salah bisa diketahui sehingga UI bisa lebih tenang menjalankan tugasnya membangun ke depan," ungkapnya.


Gumilar mengatakan akan bertanya ke KPK sudah sejauh mana penyidikan kasus itu dan mengungkapkan informasi yang diketahui dan tidak tahu.


Sumber: metrotvnews.com

Comments