Sastrawan Gagas "Payakumbuh Membaca"
Belasan sastrawan, sutradara, penyair, penyiar, seniman, jurnalis, penulis, dan pelaku event organizer di Kota Payakumbuh maupun Kabupaten Limapuluh Kota, menggagas lahirnya gerakan "Payakumbuh Membaca".
Serupa dengan gerakan "Padang Membaca" yang dilahirkan sastrawan di Kota Padang. Gerakan "Payakumbuh Membaca" yang mengapung dari Komunitas Seni Intro di Kelurahan Padangtangah, Payakumbuh Barat, digagas untuk meningkatkan minat baca masyarakat, terutama kalangan anak-anak dan remaja.
Para penggagasnya, seperti Iyut Fitra, Ar Rahman, Gus tf Sakai, Yusril 'Katil', Ijot Goblin, Yusra Maiza, Riko Oktian Putra, Dallu Awartha, Della Nasution dan sejumlah nama lain, menginginkan gerakan "Payakumbuh Membaca", menjadi pemicu meningkatnya partisipasi masyarakat, dalam mengembangkan minat baca.
"Dengan Gerakan Payakumbuh membaca, kita ingin membantu masyarakat mendirikan perpustakaan dan komunitas gemar membaca di komunitas, surau, nagari atau kampung mereka," kata Iyut Fitra dan Ar-Rahman, dua penggagas "Payakumbuh Membaca" kepada Padang Ekspres, Selasa (3/9) siang.
Iyut yang dikenal sebagai penyair dan Rahman yang merupakan PNS merangkap praktisi event organizer, menyebutkan, gerakan "Payakumbuh Membaca" yang mereka gagas bersama, merupakan salah satu upaya menanamkan imej di tengah masyarakat, bahwa dengan generasi banyak baca, mudah-mudahan Indonesia akan menjadi lebih baik.
"Gerakan Payakumbuh Membaca akan kita deklarasikan, Kamis (5/9) besok di komunitas Seni Intro. Menurut rencana, deklarasi gerakan ini akan dihadiri Wali Kota Riza Falepi, pimpinan DPRD dan masyarakat," kata Rahman yang juga pegawai Disparpora Payakumbuh.
Untuk mempersiapkan deklarasi, para penggagas gerakan "Payakumbuh Membaca", telah mendirikan perpustakaan di komunitas Seni Intro. "Selain Pustaka, kami juga mengadakan program wakaf buku. Dengan program ini, masyarakat bisa mewakafkan buku apa saja yang bermanfaat bagi wawasan dan ilmu pengetahuan," tukuk Iyut Fitra.
Kuyut, demikian Iyut Fitra biasa disapa, menyebut, Gerakan Payakumbuh membaca adalah gerakan berkelanjutan. Gerakan ini berupaya memperbanyak akses informasi dan membuka ruang partisipasi bagi masyarakat, demi terciptanya masyarakat yang mencintai buku sebagai sumber pencerah jiwa.
"Dengan berdirinya perpustakaan atau gerakan Payakumbuh Membaca, diharapkan kesulitan asyarakat selama ini dalam mendapatkan buku-buku sebagai bahan bacaan dan sumber ilmu pengetahuan, dapat terkurangi," kata Iyut Fitra.
Menurut sutradara Yusril Katil dan sastrawan Gus tf Sakai, "Payakumbuh Membaca" memiliki semangat pergerakan. Dalam artian, mengedukasi masyarakat dalam penguatan budaya baca. Untuk penguatan ini, harus melibatkan banyak orang atau pihak. Sehingga nantinya, program-program literasi, akan termudahkan.
Saat deklarasi nanti, Yusril yang didaulat sebagai Koordinator Program, telah menyiapkan pertunjukan Musik Akustik dam Teater Remaja/Siswa dari SMAN 1 Payakumbuh yang berjudul “Perbatasan”. Selain itu, akan digelar diskusi Buku, Pengalaman Membaca, dan Kampanye Literasi atau “Ayo Membaca”.
"Untuk ke depan, kita juga menggagas pustaka kaget di ruang publik, dan lainnya,” ujar Yusril.
Sumber: padangekspres.co.id
Comments
Post a Comment